Surah At-Taubah Ayat 60

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang Fakir, orang-orang Miskin, Pengurus-pengurus zakat, Para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk memerdekakan budak. Orng-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang wajibkan Allah; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Kelebihan Infak di sisi Allah


"Dan perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya untuk redha Allah dan untuk memperteguh jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran tinggi yang disiram oleh hujan lebat, maka kebun itu menghasilkan buah-buahan dua kali lipat. Jika hujan lebat tidak menyirami, maka embun pun memadai. Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan" Al-Baqarah : 265.

"Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuh tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki Dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui" Al-Baqarah : 261.

"Siapa yang meminjami (infakkan) Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nya kamu dikembalikan." Al-Baqarah : 245.

"Mereka bertanya kepadamu (Muhamad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, "Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orangtua, kerabat, anak yatim, orang miskin dan orang yang dalam perjalanan." Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui." Al-Baqarah : 215.

Beramal dengan surah al-Kahfi dapat hindari fitnah

Hadith :

Daripada al-Barra r.a katanya : “ Di kala seorang lelaki membaca surah al-Kahfi tiba-tiba ia melihat binatang peliharaannya berlari dan ia melihat bagaikan sekumpulan mega atau awan lalu ia datang menemui Rasulullah SAW dan menyebutkan mengenainya kepada Rasulullah SAW. Lalu Rasulullah SAW bersabda : “ Itu adalah as-Sakinah (ketenangan) yang turun bersama al-Quran atau turun di atas al-Quran.” Al-Bukhari, Muslim dan at-Tirmidzi .

Huraian:

Dalam surat al-Kahfi, diceritakan tentang kisah Ashaabul Kahfi, (pemuda-pemuda beriman), kisah Nabi Musa dan Nabi Khidir a.s serta kisah DZulkarnain dan Ya'juj dan Ma'juj.

Dalam beberapa hadith, Rasulullah SAW menggalakkan kita agar membaca dan menghafal surah ini kerana dengan membacanya dapat menghindarkan diri dari fitnah (musibah).

Di dalam surah al-Kahfi ini terkandung isyarat penting mengenai Hari Akhirat, seperti mana yang dipelajari daripada kisah-kisah yang dipaparkan iaitu pengalaman Ashabul Kahfi yang tinggal dalam sebuah masyarakat yang kufur kepada Allah SWT, Nabi Musa a.s yang banyak belajar daripada Khidr dan tentang sebuah pemerintahan dalam kisah Dzulkarnain yang kesimpulannya dapat memberikan kita pengertian tentang nilai-nilai keimanan yang sebenar.

Semua ini perlu direnungkan oleh seluruh umat Islam kerana apabila surat ini dibaca secara keseluruhannya akan tergambar kepada kita tentang perkaitannya dengan realiti semasa yang melalui yang tahap-tahap yang berbeza iaitu permulaan, perkembangan, dan berakhirnya dunia ini dengan kedatangan nabi Isa a.s sebelum kemunculan Hari kiamat.

ALLAH ADA DIMANA

Allah itu adanya di langit dan di atas Arsy. Itulah keterangan yang benar sesuai dengan informasi yang Allah SWT tetapkan sendiri dalam Al-Quran Al-Kariem.

1. Allah Diatas Arsy

Keterangan bahwa Allah SWT ada di atas Arsy adalah firman Allah SWT sendiri yang ditetapkan di dalam Al-Quran Al-Kariem. Maka tidak ada kesempatan sedikitpun bagi manusia untuk menolak apa yang telah Allah SWT tetapkan sendiri tentang dirinya.


Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy . Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan matahari, bulan dan bintang-bintang tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.(QS. Al-Araf : 54)

Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafa'at kecuali sesudah ada izin-Nya. yang demikian itulah Allah, Tuhan kamu, maka sembahlah Dia.Maka apakah kamu tidak mengambil pelajaran? (QS. Yunus : 3)

Allah-lah Yang meninggikan langit tanpa tiang yang kamu lihat, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arasy, dan menundukkan matahari dan bulan. Masing-masing beredar hingga waktu yang ditentukan. Allah mengatur urusan , menjelaskan tanda-tanda , supaya kamu meyakini pertemuan dengan Tuhanmu. (QS. Ar-Ra�d : 2)

Tuhan Yang Maha Pemurah. Yang bersemayam di atas 'Arsy .(QS. Thaha : 5)

Yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, kemudian dia bersemayam di atas Arsy , Yang Maha Pemurah, maka tanyakanlah kepada yang lebih mengetahui tentang Dia. (QS. Al-Furqan : 59)

Allah lah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas 'Arsy . Tidak ada bagi kamu selain dari padaNya seorang penolongpun dan tidak seorang pemberi syafa'at. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?(QS. As-Sajdah : 4)

Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa: Kemudian Dia bersemayam di atas 'arsy Dia mengetahui apa yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun dari langit dan apa yang naik kepada-Nya . Dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.(QS. Al-Hadid : 4)

2. Allah Di Langit

Selain itu di dalam Al-Quran Al-Kariem juga ada keterangan bahwa Allah SWT itu ada di langit. 

Tidakkah kamu merasa aman dari Allah yang berada DI LANGIT bahwa Dia akan menjungkir-balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu berguncang. Atau apakah meraa aman terhadap Allah yang DI LANGIT bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana (akibat) mendustakan peringatan-Ku. ( QS Al-Mulk : 16-17).

Selain itu ada hadits dari Rasulullah SAW yang juga menjelaskan tentang dimanakah Allah SWT itu .

Dari Abdullah bin Amr bahwa Rasulullah SAW bersabda,Kasihanilah yang bumi maka kamu akan dikasihani oleh Yang DI LANGIT.  (HR. Tirmiziy).

Namun tentang bagaimana tentang keberadaan Allah SWT di langit dan di asry, kita tidak punya keterangan pasti. Maka kita imani keberadaannya sedangkan teknisnya seperti apa, itu majhul. Dan bertanya tentang seperti apa teknisnya adalah bid�ah. Ini adalah jawaban paling aman dan inilah yang diajarkan Imam Ahmad kepada kita.

3. Tidak Ada Keterangan Bahwa Allah Ada Dimana-mana

Sebaliknya, tentang keterangan bahwa Allah SWT itu ada dimana-mana, sama sekali kita tidak mendapatkan dalil yang sharih.

Paling jauh ada ayat berikut ini saja :

Dan Dia bersama kamu di mama saja kamu berada. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.  (QS. Al-Hadid : 4) 

Namun kata mana tidak berarti menunjukkan tempat seseorang berada. Sebab dalam percakapan kita bisa mengatakan bahwa aku menyertaimu, meski pada kenyataannya tidak berduaan. Sebab kebersamaan Allah SWT dalam ayat ini adalah berbentuk muraqabah atau pengawasan.

Seperti ketika Rasulullah SAW berkata kepada Abu Bakar ra di dalam gua,Jangan kamu sedih, Allah beserta kita. Ini tidak berarti Allah SWT ikut masuk gua. Juga ketika Musa as berkata,bersamaku tuhanku, tidak berarti Allah SWT ada di pinggir laut merah saat itu.

Jikalau kamu tidak menolongnya maka sesungguhnya Allah telah menolongnya ketika orang-orang kafir mengeluarkannya sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, di waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah beserta kita."(QS. At-Taubah : 40)

Musa menjawab: "Sekali-kali tidak akan tersusul; sesungguhnya Tuhanku besertaku, kelak Dia akan memberi petunjuk kepadaku".(QS. As-Syu�ara : 62)