KEDAHSYATAN SIKSAAN DIALAM KUBUR

                        Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Albaraa' bin Aazib r.a. berkata: "Kami bersama Nabi Muhammad s.a.w keluar menghantar jenazah seorang sahabat Anshar, maka ketika sampai kekubur dan belum dimasukkan dalam lahad, Nabi Muhammad s.a.w duduk dan kami duduk disekitarnya diam menundukkan kepala bagaikan ada burung diatas kepala kami, sedang Nabi Muhammad s.a.w mengorek-ngorek dengan dahan yang ada ditangannya, kemudian ia mengangkat kepala sambil bersabda: "Berlindunglah kamu kepada Allah dari siksaan kubur.". Nabi Muhammad s.a.w mengulangi sebanyak 3 kali." Lalu Nabi Muhammad s.a.w bersabda:
                        "Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggal dunia dan menghadapi akhirat (akan mati), turun padanya malaikat yang putih-putih wajahnya bagaikan matahari, membawa kafan dari syurga, maka duduk didepannya sejauh pandangan mata mengelilinginya, kemudian datang malaikulmaut dan duduk didekat kepalanya dan memanggil: "Wahai roh yang tenang baik, keluarlah menuju pengampunan Allah dan ridhaNya."
                        Nabi Muhammad s.a.w bersabda lagi: "Maka keluarlah rohnya mengalir bagaikan titisan dari mulut kendi tempat air, maka langsung diterima dan langsung dimasukkan dalam kafan dan dibawa keluar semerbak harum bagaikan kasturi yang terharum diatasbumi, lalu dibawa naik, maka tidak melalui rombongan malaikat melainkan ditanya: "Roh siapakah yang harum ini?" Dijawab: "Roh fulan bin fulan sehingga sampai kelangit, dan disana dibukakan pintu langit dan disambut oleh penduduknya dan pada tiap-tiap langit dihantar oleh Malaikat Muqarrbun, dibawa naik kelangit yang atas hingga sampai kelangit ketujuh, maka Allah berfirman: "Catatlah suratnya di illiyyin. Kemudian dikembalikan ia kebumi, sebab daripadanya Kami jadikan, dan didalamnya Aku kembalikan dan daripadanya pula akan Aku keluarkan pada saatnya." Maka kembalilah roh kejasad dalam kubur, kemudian datang kepadanya dua Malaikat untuk bertanya: "Siapa Tuhanmu?" Maka dijawab: Allah Tuhanku. Lalu ditanya: "Apakah agamamu?" Maka dijawab: "Agamaku Islam" Ditanya lagi: "Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengah-tengah kamu?" Dijawab: "Dia utusan Allah". Lalu ditanya: "Bagaimanakah kamu mengetahui itu?" Maka dijawab: "Saya membaca kitab Allah lalu percaya dan membenarkannya" Maka terdengar suara: "Benar hambaku, maka berikan padanya hamparan dari syurga serta pakaian syurga dan bukakan untuknya pintu yang menuju kesyurga, supaya ia mendapat bau syurga dan hawa syurga, lalu luaskan kuburnya sepanjang pandangan mata."  Kemudian datang kepadanya seorang yang bagus wajahnya dan harum baunya sambil berkata: "Terimalah khabar gembira, ini saat yang telah dijanjikan Allah kepadamu." Lalu bertanya: "Siapakah kau?" Jawabnya: "Saya amalmu yang baik." Lalu ia berkata: Ya Tuhan, segerakan hari kiamat supaya segera saya bertemu dengan keluargaku dan kawan-kawanku."
                          Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Adapun hamba yang kafir, jika akan meninggal dunia dan menghadapi akihirat, maka turun kepadanya Malaikat dari langit yang hitam mukanya dengan pakaian hitam, lalu duduk dimukanya sepanjang pandangan mata, kemudian datang Malaikulmaut dan duduk disamping kepalanya lalu berkata: "Hai roh yang jahat, keluarlah menuju murka Allah." Maka tersebar disemua anggota badannya, maka dicabut rohnya bagaikan mencabut besi dari bulu yang basah, maka terputus semua urat dan ototnya, lalu diterima akan dimasukkan dalam kain hitam, dan dibawa dengan bau yang sangat busuk bagaikan bangkai, dan dibawa naik, maka tidak melalui malaikat melainkan ditanya: "Roh siapakah yang jahat dan busuk itu?" Dijawab: "Roh fulan bin fulan." dengan sebutan yang amat jelek sehingga sampai dilangit dunia, maka minta dibuka, tetapi tidak dibuka untuknya. Kemudian Nabi Muhammad s.a.w membaca ayat: "Laa tufattahu lahum abwabus samaa'i, wala yad khuluunal jannata hatta yalijal jamalu fisamil khiyaath." (Yang Bermaksud) "Tidak dibukakan bagi mereka itu pintu-pintu langit dan tidak dapat masuk syurga sehingga unta dapat masuk dalam lubang jarum."
                        Kemudian diperintahkan: "Tulislah orang itu dalam sijjin." Kemudian dilemparkan rohnya itu bagitu sahaja sebagaimana ayat  "Waman yusyrik billahi fakaan nama khorro minassama'i fatakh thofuhuth thairu au tahwi bihirrihu fimakaanin sahiiq." (Yang bermaksud) "Dan siapa mempersekutukan Allah, maka bagaikan jatuh dari langit lalu disambar helang atau dilemparkan oleh angin kedalam jurang yang curam."
                        Kemudian dikembalikan roh itu kedalam jasad didlam kubur, lalu didatangi oleh dua Malaikat yang mendudukkannya lalu bertanya: ""Siapa Tuhanmu?" Maka dijawab: "Saya tidak tahu". Lalu ditanya: "Apakah agamamu?" Maka dijawab: "Saya tidak tahu" Ditanya lagi: "Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengah-tengah kamu?" Dijawab: "Saya tidak tahu". Lalu ditanya: "Bagaimanakah kamu mengetahui itu?" Maka dijawab: "Saya tidak tahu" Maka terdengar suara seruan dari langit: "Dusta hambaku, hamparkan untuknya dari neraka dan bukakan baginya pintu neraka, maka terasa olehnya panas hawa neraka, dan disempitkan kuburnya sehingga terhimpit dan rosak tulang-tulang rusuknya, kemudian datang kepadanya seorang yang buruk wajahnya dan busuk baunya sambil berkata: "Sambutlah hari yang sangat jelek bagimu, inilah saat yang telah diperingatkan oleh Allah kepadamu." Lalu ia bertanya: "Siapakah kau?" Jawabnya: "Aku amalmu yang jelek." Lalu ia berkata: "Ya tuhan, jangan percepatkan kiamat, ya Tuhan jangan percepatkan kiamat."
                        Abul-Laits dengan sanadnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Seorang mukmin jika sakaratulmaut  didatangi oleh Malaikat dengan membawa sutera yang berisi masik (kasturi) dan tangkai-tangkai bunga, lalu dicabut rohnya bagaikan mengambil rambut didalam adunan sambil dipanggil: "Ya ayyatuhannafsul muth ma'innatur ji'i ila robbiki rodhiyatan mardhiyah." (Yang bermaksud) "Hai roh yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan perasaan rela dan diridhoi. Kembalilah dengan rahmat dan keridhoan Allah." Maka jika telah keluar rohnya langsung ditaruh diatas misik dan bunga-bunga itu lalu dilipat dengan sutera dan dibawa keilliyyin. Adapun orang kafir jika sakaratulmaut didatangi oelh Malaikat yang membawa kain bulu yang didalamnya ada api, maka dicabut rohnya dengan kekerasan sambil dikatakan kepadanya: "Hai roh yang jahat keluarlah menuju murka Tuhammu ketempat yang rendah hina dan siksaNya, maka bila telah keluar rohnya itu, diletakkan diatas api dan bersuara seperti sesuatu yang mendidih kemudian dilipat dan dibawa kesijjin."
                        Alfaqih Abu Ja'far meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Umar r.a. berkata: "Seorang mukmin jika diletakkan dikubur maka diperluaskan kuburnya itu hingga 70 hasta dan ditaburkan padanya bunga-bunga dan dihamparkan sutera, dan bila ia hafal sedikit dari al-quran sukup untuk penerangannya jika tidak maka Allah s.w.t. memberikan kepadanya nur cahaya penerangan yang menyerupai penerangan matahari, dan didalam kubur bagaikan pengantin baru, jika tidur maka tidak ada yang berani membangunkan kecuali kekasihnya sendiri, maka ia bangun dari tidur itu bagaikan masih kurang masa tidurnya dan belum puas. Adapun orang kafir maka akan dipersempit kuburnya sehingga menghancurkan tulang rusuknya dan masuk kedalam perutnya lalu dikirimkan kepadanya ular segemuk leher unta, maka makan dagingnya sehingga habis dan sisa tulang semata-mata, lalu dikirim kepadanya Malaikat yang akan menyiksa iaitu yang buta tuli dan bisu dengan membawa puntung dari besi yang langsung dipukulkannya, sedang Malaikat  itu tidak mendengar suara jeritannya dan tidak melihat keadaannya supaya tidak dikasihaninya, selain itu lalu dihidangkan siksa neraka itu tiap pagi dan petang."
                        Abu-Laits berkata: "Siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur maka harus menlazimi empat dan meninggalkan empat iaitu:
  • Menjaga sembahyang lima waktu
  • Banyak bersedekah
  • Banyak membaca al-quran
  • Memperbanyak bertasbih (membaca: Subhanallah walhamdulillah wal'aa ilaha illallah wallahu akbar, walahaula wala quwata illa billah)
Semua yang empat ini dapat menerangi kubur dan meluaskannya. Adapun empat yang harus ditinggalkan ialah:
  • Dusta
  • Kianat
  • Adu-adu
  • Menjaga kencing, sebab Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Bersih-bersihlah kamu daripada kencing, sebab umumnya siksa kubur itu kerana kencing. (Yakni hendaklah dicuci kemaluan sebersih-bersihnya.)
Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Innallahha ta'ala kariha lakum arba'a: Al'abatsu fishsholaati, wallagh wu filqira'ati, warrafatsu fisshiyami, wadhdhahiku indal maqaabiri. (Yang bermaksud) Sesungguhnya Allah tidak suka padamu empat, main-main dalam sembahyang dan lahgu (tidak hirau), dalam bacaan quran dan berkata keji waktu puasa dan tertawa didalam kubur."
                        Muhammad bin Assammaak ketika melihat kubur berkata: "Kamu jangan tertipu kerana tenangnya dan diamnya kubur-kubur ini, maka alangkah banyaknya orang yang sudah bingung didalamnya, dan jangan tertipu kerana ratanya kubur ini, maka alangkah jauh berbeza antara yang satu pada yang lain didalamnya. Maka seharusnya orang yang berakal memperbanyak ingat pada kubur sebelum masuk kedalamnya."
                        Sufyan Atstsauri berkata: "Siapa yang sering (banyak) memperingati kubur, maka akan mendapatkannya kebun dari kebun-kebun syurga, dan siapa yang melupakannya maka akan mendapatkannya jurang dari jurang-jurang api neraka."
                        Ali bin Abi Thalib r.a. berkata dalam khutbahnya: "Hai hamba Allah, berhati-hatilah kamu dari maut yang tidak dapat dihindari, jika kamu berada ditempat, ia datang mengambil kamu, dan bila kamu lari pasti akan terpegang juga, maut terikat selalu diubun-ubunmu, maka carilah jalan selamat, carilah jalan selamat dan segera-segera, sebab dibelakangmu ada yang mengejar kamu yaitu kubur, ingatlah bahawa kubur itu adakalanya kebun dari kebun-kebun syurga atau jurang dari jurang-jurang neraka dan kubur itu tiap-tiap hari berkata-kata: Akulah rumah yang gelap, akulah tempat sendirian, akulah rumah ulat-ulat."
                        Ingatlah sesudah itu ada hari (saat) yang lebih ngeri, hari dimana anak kecil segera beruban dan orang tua bagaikan orang mabuk, bahkan ibu yang meneteki lupa terhadap bayinya dan wanita yang bunting menggugurkan kandungannya dan kau akan melihat orang-orang bagaikan orang mabuk tetapi tidak mabuk khamar, hanya siksa Allah s.w.t. yang sangat ngeri dan dahsyat.
                        Ingatlah bahawa sesudah itu ada api neraka yang sangat panas dan suram dalam, perhiasannya besi dan sirnya darah bercampur nanah, tidak ada rahmat Allah s.w.t. disana. Maka kaum muslimin yang menangis. lalu ia berkata: "Dan disamping itu ada syurga yang luasnya selebar langit dan bumi, tersedia untuk orang-orang yang takwa. Semoga Allah s.w.t. melindungi kami dari siksa yang pedih dan menempatkan kami dalam darunna'iem (Syurga yang serba kenikmatan).
                        Usaid bin Abdirrahman berkata: "Saya telah mendapat keterangan bahawa seorang mukmin jika mati dan diangkat, ia berkata: "Segerakan aku.", dan bila telah dimasukkan dalam lahad (kubur), bumi berkata kepadanya: "Aku kasih padamu ketika diatas punggungku, dan kini lebih sayang kepadamu." Dan bila orang kafir mati lalu diangkat mayatnya, ia berkata: "Kembalikan aku." dan bila diletakkan didalam lahadnya, bumi berkata: "Aku sangat benci kepadamu ketika kau diatas punggungku, dan kini aku lebih benci lagi kepadamu."
                        Usman bin Affan r.a. ketika berhenti diatas kubur, ia menangis, maka ditegur: "Engkau jika menyebut syurga dan neraka tidak menangis, tetapi kau menangis kerana kubur?" Jawabnya: "Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Alqabru awwalu manazilil akhirah, fa in naja minhu fama ba'dahu aisaru minhu, wa in lam yanju minhu fama ba'dahu asyaddu minhu." (Yang bermaksud)"Kubur itu pertama tempat yang menuju akhirat, maka bila selamat dalam kubur, maka yang dibelakangnya lebih ringan, dan jika tidak selamat dalam kubur maka yang dibelakangnya lebih berat daripadanya."
                         Abdul-Hamid bin Mahmud Almughuli berkata: "Ketika aku duduk bersama Ibn Abbas r.a., tiba-tiba datang kepadanya beberapa orang dan berkata: "Kami rombongan haji dan bersama kami ini ada seorang yang ketika sampai didaerah Dzatishshahifah, tiba-tiba ia mati, maka kami siapkan segala keperluannya, dan ketika menggali kubur untuknya, tiba-tiba ada ular sebesar lahad, maka kami tinggalkan dan menggali lain tempat juga ada ular, maka kami biarkan dan kami menggali lain tempat juga kami dapatkan ular, maka kami biarkan dan kini kami bertanya kepadamu, bagaimanakah harus kami perbuat tehadap mayat itu?" Jawab Ibn Abbas r.a.: "Itu dari amal perbuatannya sendiri, lebih baik kamu kubur sajan demi Allah andaikan kamu galikan bumi ini semua niscaya akan kamu dapat ular didalamnya." Maka mereka kembali dan menguburkan mayat itu didalam salah satu kubur yang sudah digali itu dan ketika mereka kembali kedaerahnya mereka pergi kekeluarganya untuk mengembalikan barang-barangnya sambil bertanya kepada isterinya apakah amal perbuatan yang dilakukan oelh suaminya? Jawab isterinya: "Dia biasa menjual gandum dalam karung, lalu dia mengambil sekadar untuk makanannya sehari, dan menaruh tangkai-tangkai gandum itu kedalam karung seberat apa yang diambilnya itu."
                        Abul-Laits berkata: "Berita ini menunjukkan bahawa kianat itu salah satu sebab siksaan kubur dan apa yang mereka lihat itu sebagai peringatan jangan sampai kianat."
                        Ada keterangan bahawa bumi ini tiap hari berseru sampai lima kali dengan berkata:
  • Hai anak Adam, anda berjalan diatas punggungku dan kembalimu didalam perutku.
  • Hai anak Adam, anda makan berbagai macam diatas punggungku dan anda akan dimakan ulat didalam perutku.
  • Hai anak Adam, anda tertawa diatas punggungku, dan akan menangis didalam perutku.
  • Hai anak Adam, anda bergembira diatas punggungku dan akan berduka didalam perutku.
  • Hai anak Adam, anda berbuat dosa diatas punggungku, maka akan tersiksa didalam perutku.
                        Amr bin Dinar berkata: "Ada seorang penduduk kota Madinah yang mempunyai saudara perempuan dihujung kota, maka sakitlah saudaranya itu kemudian mati, maka setelah diselesaikan persiapannya dibawa kekubur, kemudian setelah selesai menguburkan dan kembali pulang kerumah, ia teringat pada kantongan yang dibawa dan tertinggal dalam kubur, maka ia minta bantuan orang untuk menggali kubur itu kembali, dan sesudah digali kubur itu maka bertemulah dia akan kantongannya itu, ia berkata kepada orang yang membantunya itu: "Tolong aku ketepi sebentar sebab aku ingin mengetahui bagaimana keadaan saudaraku ini." Maka dibuka sedikit lahadnya, tiba-tiba dilihatnya kubur itu menyala api, maka segera ia meratakan kubur itu dan kembali kepada ibunya lalu bertanya: "Bagaimanakah kelakuan saudaraku dahulu itu?" Ibunya berkata: "Mengapa kau menanyakan kelakuan saudaramu, padahal ia telah mati?" Anaknya tetap meminta supaya diberitahu tentang amal perbuatan saudaranya itu, lalu diberitahu bahawa saudaranya itu biasanya mengakhirkan sembahyang dari waktunya, juga cuai dalam kesucian dan diwaktu malam sering mengintai rumah-rumah tetangga untuk mendengar perbualan mereka lalu disampaikan kepada orang lain sehingga mengadu domba antara mereka, dan itulah sebabnya siksa kubur. Kerana itu siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur haruslah menjauhkan diri dari sifat namimah (adu domba diantara tetangga dan orang lain) supaya selamat dari siksaan kubur dan mudah baginya menjawab pertanyaan Malaikat Munkar Nakier.
                        Alabarra' bin Aazib r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Seorang mukmin jika ditanya dalam kubur, maka ia langsung  membaca Asyhadu an laa ilaha illallah wa anna Muhammad abduhu warasuluhu, maka itulah yang tersebut dalam firman Allah: Yutsabbitullahul ladzina aamanu bil qaulits tsabiti filhayatiddun ya wafil akhirah (Allah menetapkan orang-orang yang beriman dengan khalimah yang teguh dimana hidup didunia dan diakhirat (yakni khalimah laa ilaha illallah, Muhammad Rasullullah).
                        Dan ketetapan itu terjadi dalam tiga masa iaitu:
  • Ketika melihat Malakulmaut
  • Ketika menghadapi pertanyaan Mungkar Nakier
  • Ketika menghadapi hisab dihari kiamat
                        Dan ketetapan ketika melihat Malaikulmaut dalam tiga hal iaitu:
  • Terpelihara dari kekafiran, dan mendapat taufiq dan istiqamah dalam tauhid sehingga keluar rohnya dalam Islam
  • Diberi selamat oleh Malaikat bahawa ia mendapat rahmat
  • Melihat tempatnya disyurga sehingga kubur menjadi salah satu kebun syurga.
                        Adapun ketetapan ketika hisab juga dalam tiga perkara iaitu:
  • Allah s.wt. memberinya ilham sehingga dapat menjawab segala pertanyaan dengan benar
  • Mudah dan ringan hisabnya
  • Diampunkan segala dosanya
                        Ada juga yang mengatakan bahawa ketetapan itu dalam empat masa iaitu:
  • Ketika mati
  • Didalam kubur sehingga dapat menjawab pertanyaan tanpa gentar atau takut
  • Ketika hisab
  • Ketika berjalan diatas sirat sehingga berjalan bagaikan kecepatan kilat
                        Jika ditanya tentang soal kubur bagaimanakah bentuknya, maka ulama telah membicarakannya dalam berbagai pendapat. Sebahagiannya berkata pertanyaan itu hanya kepada roh tanpa jasad dan disaat itu roh masuk kedalam jasad hanya sampai didada. Ada pendapat berkata bahawa rohnyanya diantara jasad dan kafan dan sebaiknya seorang mempercayai adanya pertanyaan dalam kubur tanpa menanyakan dan sibuk dengan caranya. Dan kita sendiri akan mengetahui bila sampai disana, maka bila ada orang menolak adanya soal Mungkar Nakier dalam kubur, maka penolakannya dari dua jalan iaitu:
  • Mereka berkata: "Ia tidak mungkin menurut perkiraan akal, sebab menyalahi kebiasaan tabiat alam."
  • atau mereka berkata: "Tidak ada dalil yang menguatkan."
                        Pendapat pertama bahawa ia tidak mungkin dalam akal kerana menyalahi kebiasaa tabiat alam. Pendapat ini bererti menidakkan kenabian dan mukjizat, sebab para Nabi itu semuanya dari manusia biasa dan tabiatnya mereka sama, tetapi mereka telah dapat bertemu dengan Malaikat dan menerima wahyu, bahkan laut telah terbelah untuk Nabi Musa a.s., demikian pula tongkatnya menjadi ular, semua kejadian itu menyalahi tabiat alam, maka orang yang menolak semua itu bererti keluar dari Islam. Jika ia berkata: "Tidak ada dalil.", maka hadis-hadis yang diterangkan sudah cukup untuk menjadi alasan bagi orang yang akan mahu terima.
                        Firman Allah s.w.t. yang berbunyi: "Wa man a'rodho an dzikri fa inna lahu ma'i syatan dhanka wanah syuruhu yaumal qiyaamati a'ma. (Yang bermaksud) "Dan siapa yang mengabaikan peringatanKu (ajaranKu) maka ia akan merasakan kehidupan yang sukar (kehidupan sukar ini ketika menghadapi pertanyaan dalam kubur)."
                        Demikian pula ayat: "Yu tsabbitulladzina aamanu bil qoulaits tsabiti filhayatiddunia wafil akhirati. (Yang bermaksud) "Allah akan menetapkan hati orang-orang mukmin dengan khalimah yang teguh didunia dan diakhirat."
                         Abu-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Saad bin Almusayyab dari Umar r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Jika seorang mukmin telah masuk kedalam kubur, maka didatangi oleh dua Malaikat yang menguji dalam kubur, lalu mendudukkannya dan menanyainya, sedang ia mendengar suara derap sandal sepatu mereka ketika kembali, lalu ditanya oleh kedua Malaikat itu: Siapa Tuhammu, dan apakah agamamu, dan siapa Nabimu, lalu dijawab: Allah tuhanku, dan agamaku Islam dan Nabiku Nabi Muhammad s.a.w. Lalu Malaikat itu berkata: Allah yang menetapkan kau dalam khalimah itu, tidurlah dengan tenang hati. Itulah ertinya Allah menetapkan mereka dalam khalimah hak. Adapun orang kafir zalim maka Allah menyesatkan mereka dengan tidak memberi petunjuk taufiq pada mereka, sehingga ketika ditanya oleh Malaikat: Siapa Tuhanmu, apa agamamu dan siapa Nabimu, maka jawab orang kafir atau munafiq: Tidak tahu. Maka oleh Malaikat dikatakan: Tidak tahu, maka langsung dipukul sehingga jeritan suaranya terdengar semua yang dialam kecuali manusia dan jin. (Dan andaikan didengar oleh manusia pasti pingsan)
                        Abu Hazim dari Ibn Umar r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda kepada Umar r.a : "Bagaimanakah kau hai Umar jika didatangi oleh kedua Malikat yang akan mengujimu didalam kubur iaitu Mungkar Nakier hitam keduanya kebiru-biruan siung keduanya mengguriskan bumi, sedang rambut keudanya sampai ketanah dan suara keduanya bagaikan petir yang dahsyat, dan matanya bagaikan kilat yang menyambar?" Umar bertanya: "Ya Rasullullah, apakah ketika itu aku cukup sedar sebagaimana keadaanku sekarang ini?" Nabi Muhammad s.a.w menjawab: "Ya." Umar berkata: "jika sedemikian maka saya selesaikan keduanya dengan izin Allah s.w.t.. Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "sesungguhnya Umar seorang yang mendapat taufiq."
                        Abul-Laits berkata: "saya telah diberitahu oleh Abul-Qasim bin Abdurrahman bin Muhammad Asysyabadzi dengan sanadnya dari Abu Hurairah r.a. berkata: Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Tiada seorang yang mati melainkan ia mendengkur yang didengari oleh semua binatang kecuali manusia, dan andaikata ia mendengar pasti pingsan, dan bila dihantar kekubur, maka jika solih (baik) berkata: "Segerakanlah aku, andaikan kamu mengetahui apa yang didepanku daripada kebaikan, nescaya kamu akan menyegerakan aku. Dan bila ia tidak baik maka berkata: "Jangan keburu, andaikata kamu mengtahui apa yang didepan aku daripada bahaya, nescaya kamu tidak akan keburu. Kemudian jika telah ditanam dalam kubur, didatangi oleh dua Malaikat yang hitam kebiru-biruan datang dari arah kepalanya, maka ditolak oleh sembahyangnya: Tidak boleh datang dari arahku sebab adakalanya ia semalaman tidak tidur kerana takut dari saat yang seperti ini, lalu datang dari bawah kakinya, maka ditolak oleh baktinya pada kedua orang tuanya: Jangan datang dari arahku, kerana ia biasa berjalan tegak kerana ia takut dari saat seperti ini, lalu datang dari arah kanannya, maka ditolak oleh sedekahnya: Tidak boleh datang dari arahku, kerana ia pernah sedekah kerana ia takut dari saat seperti ini, lalu ia datang dari kirinya maka ditolak oleh puasanya: Jangan datang dari arahku, kerana ia biasa lapar dan haus kerana takut saat seperti ini, lalu ia dibangunkan bagaikan dibangunkan dari tidur, lalu ia bertanya: Bagaimana pendapatmu tentang orang yang membawa ajaran kepadamu itu? Ia tanya: Siapakah itu? Dijawab: Muhammad s.a.w? Maka dijawab: Saya bersaksikan bahawa ia utusan Allah. Lalu berkata kedua Malaikat: Engkau hidup sebagai seorang mukmin, dan mati juga mukmin. Lalu diluaskan kuburnya, dan dibukakan baginya segala kehormatan yang dikurniakan Allah kepadanya. Semoga Allah memberi kita taufiq dan dipelihara serta dihindarkan dari hawa nafsu yang menyesatkan, dan menyelamatkan kami dari siksa kubur kerana Nabi Muhammad s.a.w juga berlindung kepada Allah dari siksa kubur."
                        A'isyah r.a. berkata: "Saya dahulunya tidak mengetahui adanya siksa kubur sehingga datang kepadaku seorang wanita Yyahudi, minta-minta dan sesudah saya beri ia berkata: "Semoga Allah melindungi kamu dari siksa kubur. Maka saya kira keterangannya itu termasuk tipuan kaum Yahudi, lalu saya ceritakan kepada Nabi Muhammad s.a.w maka Nabi Muhammad s.a.w memberitahu kepadaku bahawa siksa kubur itu hak benar, maka seharusnya seorang muslim berlindung kepada Allah s.w.t. dari siksa kubur, dan bersiap sedia untuk menghadapi kubur dengan amal yang soleh, sebab selama ia masih hidup maka Allah s.w.t. telah memudahkan baginya segala amal soleh. Sebaliknya bila ia telah masuk kedalam kubur, maka ia akan ingin kalau dapat diizinkan, sehingga ia sangat menyesal semata-mata, kerana itu seorang yang berakal harus berfikir dalam hal orang-orang yang telah mati, kerana orang-orang yang telah mati itu, mereka sangat ingin kalau dapat akan sembahyang dua rakaat, berzikir dengan tasbih, tahmid dan tahlil, sebagaimana ketika didunia, tetapi tidak diizinkan, lalu mereka hairan pada orang-orang yang masih hidup menghambur-hamburkan waktu dalam permainan dan kelalaian semata-mata. Saudaraku jagalah dan siap-siapkan harimu, sebab ia sebagai pokok kekayaanmu, maka mudah bagimu mendapatkan atau mencari untung laba, sebab kini dagangan akhirat agak sepi dan tidak laku, kerana itu rajin-rajinlah kau mengumpulkan sebanyak mungkin daripadanya, sebab akan tiba masa dagangan itu sangat berharga sebab pada saat itu ia berharga, maka kau tidak akan dapat mencari atau mencapainya. Kami mohon semoga Allah s.w.t. memberi taufiq untuk bersiap-siap menghadapi saat keperluan dan jangan sampai menjadikan kami dari golongan yang menyesal sehingga ingin kembali kedunia tetapi tidak diizinkan, juga semoga Allah s.w.t. memudahkan atas kami sakaratulmaut, dan kesukaran kubur, demikian pula pada semua kaum muslimin dan muslimat.
 Aamin ya Robbal aalamin. Engkau arhamurrahimin, wahasbunallahu wani'mal wakiel, walahaula wala quwwata illa billahil aliyil adhiem."

ILMU KEIKHLASAN

Mari ku ajarkan mu tentang ikhlas,” kata seorang guru kepada muridnya.
“Nanti saya ambilkan buku dan pena untuk menulisnya.”
“Tak payah, bawa sahaja karung guni.”
“Karung guni?” soal anak muridnya, seperti tidak percaya.
“Mari kita ke pasar!”
Dalam perjalanan ke pasar mereka berdua melalui jalan yang berbatu-batu.
“Kutip batu-batu yang besar dan masukkan ke dalam guni yang kau bawa itu,” kata guru itu memberi arahan.
Tanpa soal, anak muridnya memasukkan batu-batu besar yang mereka temui sepanjang jalan.
“Cukup?”
“Belum, isi sampai penuh karung guni itu. Lebih banyak lebih baik.”
Sampai di pasar, mereka berdua tidak membeli apa-apa pun. Gurunya hanya berlegar-legar, melihat-lihat dan kemudiannya mula beredar ke luar.
“Tok guru, kita tidak beli apa-apa kah?”
“Tidak. Bukankah karung guni mu telah penuh?”
“Ya, ya…” kata murid itu sambil memikul guni yang berat itu kelelahan.
“Banyak beli barang,” tegur seorang kenalan apabila melihat anak murid itu memikul guni yang berisi penuh dengan batu-batu.
“Wah, tentu mereka berdua ini orang kaya. Banyak sungguh barang yang mereka beli,” bisik orang lalu-lalang apabila melihat guru dan anak murid tersebut.
“Agaknya, mereka hendak buat kenduri dengan barang-barang yang banyak itu,” kata orang yang lain.
Sampai sahaja di tempat tinggal mereka, murid tadi meletakkan guni yang berisi batu-batu tadi.
“Oh, letih sungguh… apa yang kita nak buat dengan batu-batu ni Tok?”
“Tak buat apa-apa.”
“Eh, kalau begitu letih sahajalah saya,” balas anak murid.
“Letih memang letih, tapi kamu dah belajar tentang ikhlas…”
“Bagaimana?” tanya anak murid itu kehairanan.
“Kamu dah belajar apa akibatnya tidak ikhlas dalam beramal.”
“Dengan memikul batu-batu ini?”
“Ya. Batu-batu itu umpama amalan yang riyak. Tidak ikhlas. Orang memujinya seperti orang-orang di pasar tadi memuji banyaknya barang yang kamu beli. Tapi, kamu sendiri tahu itu bukan barang makanan atau keperluan tetapi hanya batu-batu…”
“Amal yang tidak ikhlas umpama batu-batu ini?”
“Ya, hanya beratnya sahaja yang terpaksa ditanggung. Dipuji orang, tetapi tidak ada nilainya di sisi Allah. Yang kamu dapat, hanya penat…”
“Ya, sekarang saya sudah faham apa akibat jika beramal tetapi tidak ikhlas!” ujar murid itu. Sekarang dia sudah faham apa akibatnya RIYAK dalam beramal.
Pengajaran:
Ramai manusia tertipu dalam beramal kerana mengharapkan pujian orang. Padahal kata pujian daripada orang-orang itu tidak akan memberi manfaat pun kepadanya pada hari akhirat. Malah, mengharap pujian daripada manusia hanya akan menyebabkan diri terseksa kerana terpaksa hidup dalam keadaan yang bermuka-muka. Rugi benar orang yang tidak ikhlas, terseksa di dunia, terseksa di akhirat.

MENGAPA KITA PERLU SOLAT DI AWAL WAKTU

setiap peralihan waktu solat sebenarnya menunjukkan perubahan tenaga alam ini
yang boleh diukur dan dicerap melalui perubahan warna alam.
Sebagai contoh, pada waktu Subuh alam berada dalam spektrum warna biru muda
yang bersamaan dengan frekuensi tiroid yang mempengaruhi sistem metabolisma
tubuh. Jadi warna biru muda atau waktu Subuhmempunyai rahsia berkaitan dengan
penawar/rezeki dan komunikasi. Mereka yang kerap tertinggal waktu Subuhnya
ataupun terlewat secara berulang-ulang kali, lama kelamaan akan menghadapi
masalah komunikasi dan rezeki. Ini kerana tenaga alam iaitu biru muda tidak
dapat diserap oleh tiroid yang mesti berlaku dalam keadaan roh dan jasad
bercantum (keserentakan ruang dan masa) - dalam erti kata lain jaga daripada
tidur. Disini juga dapat kita cungkil akan rahsia diperintahkan solat diawal
waktu. Bermulanya saja azan Subuh, tenaga alam pada waktu itu berada pada tahap
optimum. Tenaga inilah yang akan diserap oleh tubuh melalui konsep resonan pada
waktu rukuk dan sujud. Jadi mereka yang terlewat Subuhnya sebenar sudah
mendapat tenaga yang tidak optimum lagi.

Warna alam seterusnya berubah ke warna hijau (isyraq & dhuha)dan kemudian
warna kuningmenandakan masuknya waktu Zohor. Spektrum warna pada waktu ini
bersamaan dengan frekuensi perut dan hati yang berkaitan dengan sistem
penghadaman. Warna kuning ini mempunyai rahsia yang berkaitan dengan keceriaan.
Jadi mereka yang selalu ketinggalan atau terlewat Zuhurnya berulang-ulang kali
dalam hidupnya akan menghadapi masalah di perut dan hilang sifat cerianya.

Kemudian warna alam akan berubah kepada warna oren, iaitu masuknya waktu Asar
di mana spektrum warna pada waktu ini bersamaan dengan frekuensi prostat,
uterus, ovari dan testis yang merangkumi sistem reproduktif. Rahsia warna oren
ialah kreativiti. Orang yang kerap tertinggal Asar akan hilang daya kreativitinya dan lebih malang lagi kalau di waktu Asar ni jasad dan roh seseorang ini terpisah (tidur la tu...). Dan jangan lupa, tenaga pada waktu Asar
nikamat diperlukan oleh
organ-organ reproduktif kita

Menjelang waktu Maghrib, alam berubah ke warna merah dan di waktu ini kita
kerap dinasihatkan oleh orang-orang tua agar tidak berada di luar rumah. Ini
kerana spektrum warna pada waktu ini menghampiri frekuensi jin dan iblis
(infra-red) dan ini bermakna jin dan iblis pada waktu ini amat bertenaga kerana
mereka resonan dengan alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan juga seelok-eloknya
berhenti dahulu pada waktu ini (solat Maghrib dulu la.) kerana banyak interferens (pembelauan)berlaku pada waktu ini yang boleh mengelirukan mata kita. Rahsia waktu Maghrib atau warna merah ialah keyakinan, pada frekuensi otot, saraf dan tulang.

Apabila masuk waktu Isyak, alam berubah ke warna Indigodan seterusnya memasuki
fasa Kegelapan. Waktu Isyak ini menyimpan rahsia ketenteraman dan kedamaian di
mana frekuensinya bersamaan dengan sistem kawalan otak. Mereka yang kerap
ketinggalan Isyaknya akan selalu berada dalam kegelisahan. Alam sekarang berada
dalam Kegelapan dan sebetulnya, inilah waktu tidur dalam Islam. Tidur pada
waktu ini dipanggil tidur delta dimana keseluruhan sistem tubuh berada dalam
kerehatan. Selepas tengah malam, alam mula bersinar kembali dengan warna putih,
merah jambu dan seterusnya ungu di mana ianya bersamaan dengan frekuensi
kelenjar pineal, pituitari, talamus dan hipotalamus. Tubuh sepatutnya bangkit
kembali pada waktu ini dan dalam Islam waktu ini dipanggil Qiamullail.

Begitulah secara ringkas perkaitan waktu solat dengan warna alam. Manusia kini
sememangnya telah sedar akan kepentingan tenaga alam ini dan inilah faktor
adanya bermacam-macam kaedah meditasi yang dicipta seperti taichi, qi-gong dan
sebagainya. Semuanya dicipta untuk menyerap tenaga-tenaga alam ke sistem tubuh.
Kita sebagai umat Islam sepatutnya bersyukur kerana telah di'kurniakan' syariat
solat oleh Allah s.w.t tanpa perlu kita memikirkan bagaimana hendak menyerap
tenaga alam ini. Hakikat ini seharusnya menginsafkan kita bahawa Allah s.w.t
mewajibkan solat ke atas hambanya atas sifat pengasih dan penyayang-Nya sebagai
pencipta kerana Dia tahu hamba-Nya ini amat-amat memerlukannya.

Adalah amat malang
sekali bagi kumpulan manusia yang amat cuai dalam menjaga solatnya.
Semua yg terdapat di alam ini adalah untuk manfaat segala makhluk2 nya.

JANJI MANIS SYAITAN

Janji dan Sumpah Iblis Terhadap Wanita

Iblis laknatullah membisikkan kepada para wanita bahawa apa jua pakaian termasuk hijab tidak ada kaitannya dengan agama, sebaliknya ia hanya sekadar pakaian atau gaya hiasan.

Apabila seorang wanita masih bertahan dengan prinsip hijabnya, maka syaitan beralih dengan strategi yang lebih halus.

Bagaimanakah caranya?

1. Membuka Bahagian Tangan

Kebiasaannya telapak tangan sudah terbuka, maka syaitan membisikkan kepada para wanita agar ada sedikit peningkatan fesyen, iaitu membuka bahagia hasta (siku hingga telapak tangan).

"Ah!Tidak apa-apa, kan masih pakai tudung dan pakai baju panjang."Begitu bisikan syaitan.

Akhirnya si wanita menampakkan tangannya dan ternyata para lelaki melihatnya juga seperti biasa.

Maka syaitan berbisik, "Hah,tak apa-apa kan?"

2. Membuka Leher dan Dada

Setelah menampakkan tangan menjadi kebiasaan, maka datanglah syaitan untuk membisikkan perkara baru lagi.

"Kini buka tangan sudah menjadi lumrah, maka perlu ada peningkatan fesyen yang lebih maju lagi, iaitu terbuka bahagian atas dada kamu, tetapi jangan sebut sebagai pakaian terbuka, hanya sedikit untuk mendapatkan hawa agar tidak panas. Cubalah! Orang pasti tidak akan peduli kerana sebahagian sahaja yang terbuka."

Maka dipakailah pakaian fesyen terbaru yang terbuka bahagian leher dan dadanya dari fesyen setengah lingkaran hingga fesyen berbentuk "V".

3. Berpakaian tapi Telanjang

Syaitan berbisik lagi, "Pakaianmu hanya begitu-begitu saja, cubalah fesyen yang lebih bagus! Banyak kain yang agak tipis, lalu bentuknya dibuat agak ketat biar lebih indah dan cantik dipandang."

Maka tergodalah si wanita. "Mungkin tidak ada masalah, kan potongan pakaiannya masih panjang, hanya bahan dan fesyennya sahaja yang berbeza, agar nampak lebih feminin," begitu syaitan menokok-nambah.

Maka, jadilah mereka wanita yang disebut oleh Nabi s.a.w sebagai kasiyat 'ariyat (berpakaian tapi telanjang).

4. Agak Terbuka Sedikit

Setelah para muslimah mengenakan pakaian yang ketat, maka syaitan datang lagi.

"Pakaian seperti ini membuat susah berjalan atau duduk, kerana sempit, kan lebih baik dibelah hingga lutut atau mendekati peha? Dengan itu kamu lebih selesa."

Lalu dicubalah idea baru itu, dan memang benar dengan dibelah mulai dari bahaian bawah hingga lutut atau mendekati peha ternyata lebih selesa dan mudah untuk duduk atau menaiki kenderaan.

5. Tudung Semakin Kecil

Kini syaitan melangkah dengan tipu daya lain yang lebih "power".

Tujuannya adalah agar para wanita menampakkan bahagian auratnya. "Oh, ada yang terlupa! Kalau kamu pakai baju sedemikian, maka tudung yang besar tidak sepadan lagi. Sekarang kamu cari tudung yang lebih kecil agar serasi dan sepadan. Orang tetap akan menamakannya tudung."

6. Terdedah

Si wanita ternyata selesa dengan fesyen baru yang dipakainya seharian. Syaitan datang memberi idea lagi. "Rambutmu sangat cantik. Bukankah lebih selesa jika tudungmu dilepaskan. Kamu bebas mencuba fesyen rambut yang pelbagai. Malah, kamu boleh mewarnakan mengikut warna yang kamu suka supaya kelihatan lebih menawan."

Maka, sekali lagi syaitan berjaya mempengaruhi si wanita supaya mendedahkan rambutnya.

7. Membuka Seluruh

Syaitan kembali berbisik, "Kalau langkah kakimu masih kurang selesa, maka cubalah kamu cari fesyen yang lebih menarik. Bukankah kini banyak skirt separuh betis dijual di pasaran? Tidak usah terlalu terdedah, hanya kira-kira 10 sentimeter sahaja. Nanti kalau kamu sudah biasa, baru cari fesyen yang di atas paras lutut"

Benar-benar bisikan syaitan telah menjadi penasihat peribadinya.

Maka terbiasalah dia memakai pakaian terdedah.

Terkadang si wanita berfikir, apakah ini tidak bersalahan dengan agama?

Namun bisikan syaitan menyahut, "Ah, jelas tidak bersalahan. Kan sekarang zaman sudah semakin moden. Kamu hanya mengikut arus fesyen masa kini."

"Tetapi, apakah ini tidak menjadi fitnah bagi kaum lelaki?" hati si wanita curiga..

"Fitnah? Ah, kalau kaum lelaki melihat bahagian tubuh wanita yang terbuka, malah senang dan mengatakan ooh atau wow, bukankah ini bererti sudah tidak ada fitnah lagi, kerana sama-sama suka?" syaitan menghasut.

Begitulah sesuatu yang seakan-akan mustahil untuk dilakukan.

Namun syaitan tidak pernah berhenti membisikkan hasutan-hasutan jahat sehingga ke saat kematian seorang anak Adam itu.

Hingga pada suatu ketika nanti akan muncul idea untuk mandi di kolam renang atau di pantai secara terbuka, di mana hanya dua bahagian sahaja yang ditutupi iaitu kemaluan dan buah dada!!!

Ingatlah, syaitan laknatullah hanya pandai menjanjikan kita dengan janji-janji palsu yang halus dan memikat, janji untuk keseronokan dunia, tetapi sebenarnya janji itu palsu dan racun yang mematikan! Nauzubillah

TAUBAT

Firman Allah swt : “Wahai Orang-orang yang beriman, bertaubatlah kamu kepada Allah dengan taubat nasuha” (At-Tahrim: 8).

Di dalam ayat ini Allah swt menyeru hamba-hambaNya supaya bertaubat di atas dosa-dosa yang telah dilakukan dengan sebenar-benar taubat. Bukan sepertimana yang dilakukan oleh sesetengah golongan manusia yang hanya lisannya sahaja melafazkan kalimah taubat sedangkan ia masih lagi bergelumang dengan dosa dan maksiat. Ulama’ telah menyebutkan syarat-syarat yang mesti ada bagi seseorang yang benar-benar ingin bertaubat sepertimana yang telah diambil dari Al-Quran dan hadis, antaranya:

1) Bersegera meninggalkan perbuatan dosa dan maksiat tersebut.
2) Menyesal atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
3) Berazam untuk tidak kembali bergelumang dalam dosa dan kemaksiatan.
4) Mengembalikan hak-hak orang yang dizalimi atau memohon kemaafan darinya.
Terdapat juga sebahagian ulama’ yang menggariskan syarat-syarat lain bagi mereka yang ingin bertaubat dengan taubat nasuha, antaranya:
1) Meninggalkan dosa-dosa tersebut (taubat nasuha) ikhlas kerana Allah swt dan bukan kerana perkara-pekara lain.
2) Merasa jijik dan benci dengan dosa yang yang dilakukan dan mengakui akan kemudharatannya.
3) Bersegera melakukan taubat nasuha.
4) Berasa takut dan risau ia akan kembali kepada dosa dan kemaksiatan.
5) Cuba Mendapatkan kembali hak-hak Allah swt (cth: zakat, solat, dsb.) yang telah di tingalkan sebelumnya (sekiranya boleh).
6) Mencari sahabat-sahabat yang soleh yang mampu membimbing dan membantu supaya dia sentiasa mengingati Allah dan tidak kembali kepada kemaksiatan.



Adakah Allah Menerima Taubatku???


“Aku ingin bertaubat tetapi dosaku terlalu banyak. Aku masih belum meninggalkan perbuatan-perbuatan keji dan maksiat yang aku lakukan. Aku telah melakukan maksiat ini sejak aku masih kecil sehinggalah sekarang. Aku mencuri. Aku berbohong. Aku meninggalkan solat. Aku tidak membayar zakat. Dosaku terlalu banyak sehingga aku tidak yakin bahawa Allah swt akan mengampunkan dosa-dosa yang telah aku lakukan sekian lama. Kini aku bertahajjud disepertiga malam, aku berpuasa isnin dan khamis, dan aku membaca Al-Quran. Adakah Allah akan mengampunkan aku dan menerima taubatku???”
Firman Allah swt: “ Katakanlah, wahai hamba-hambaKu yang berlebih-lebihan terhadap dirinya (dengan memperbuat dosa), janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah swt. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Kembalilah (bertaubatlah) kamu kepada tuhanmu, dan patuhlah kamu kepadaNya sebelum tiba siksaan kepadamu, kemudian kamu tidak mendapat pertolongan” (Az-Zumar: 53,54).



Marilah sama-sama kita renungi dan hayati maksud Firman Allah di atas yang secara langsung menjadi jawapan bagi persoalan hamba-hambaNya yang masih ragu-ragu untuk bertaubat. Seorang hamba yang merasakan bahawa dosanya terlalu banyak dan merasakan ianya tidak mungin mendapat keampunan daripada Allah swt akan menjerumuskan dia kepada perkara-perkara berikut : Pertama: Tidak yakin pada luasnya rahmat dan magfirah Allah swt.



Firman Allah swt: “Dan rahmatKu meliputi tiap-tiap sesuatu (Al-A’raf: 156).

Kedua: Berkurangnya keimanan dan keyakinan terhadap qudrah Allah swt mengampunkan dosa hamba-hambanya.


Firman Allah swt dalam sebuah hadis qudsi: “Barangsiapa yang megetahui dan meyakini bahawa hanya Aku yang mampu mengampunkan segala dosa maka akan aku ampunkan dosa-dosanya selama mana dia tidak mensyirikkan aku dengan sesuatu”.


Ketiga: Lemahnya salah satu perasaan yang patut ada pada diri seorang hamba iaitu Ar-raja’ (berharap).
Allah swt telah berfirman dalam sebuah hadis qudsi : “ Wahai anak Adam! Sekiranya engkau berdoa dan memohon keampunan dariKu, maka akan Aku ampunkan segala dosa-dosamu. Wahai anak Adam! Sekiranya dosa-dosa yang telah engkau lakukan menggunung setinggi langit kemudian kau memohon keampunan dariku, maka akan Aku ampunkan dosa-dosamu. Wahai anak Adam! Sekiranya kau datang kepadaku dengan dosa sebanyak seisi dunia dan kau tidak mensyirikkan Aku dengan sesuatu, maka akan Aku datangkan padamu maghfirahku sebanyak seisi dunia”.

Keempat: Tidak berusaha untuk bertaubat dan memohon keampunan bagi menghapuskan dosa-dosanya.

Rasulullah saw bersabda: “Orang yang bertaubat daripada dosa-dosa yang dilakukannya seumpama tidak ada dosa bagi dirinya.”


Semoga kita semua tergolong dikalangan orang-orang yang bertaubat dengan sebenar-benar taubat (taubat nasuha) dan ikhlas kerana Allah swt. Sesungguhnya Allah itu Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang. Janganlah melambat-lambatkan taubat kerana ajal kita tidak memandang usia dan tempat.


Firman Allah swt: “Bagi tiap-tiap ummat itu ada ajalnya, apabila datang ajal mereka itu, mereka tidak akan dapat melambatkannya dan tidak pula dapat mempercepatkannya walau sesaat jua pun” (Al-A’raf: 34). “Dan mohon ampunlah (beristighfar) kamu kepada tuhanmu kemudian bertaubatlah kamu kepadaNya, nescaya Dia akan memberi kamu kesenangan yang baik sehingga sampai ajalmu” (Hud: 3).

Hadis Nu`man bin Basyir r.a:
Beliau telah diajak oleh ayahnya datang menghadap Rasulullah s.a.w lalu ayahnya berkata: Saya telah memberikan seorang hamba kepada anak saya ini, Rasulullah s.a.w bertanya: Adakah kesemua anakmu itu kamu berikan seperti anak ini? Ayahku menjawab: Tidak! Lalu Rasulullah s.a.w bersabda: Ambil kembali hamba budak itu.

Sebar Nikmat Iman & Islam

Futur ataupun terhenti dalam menjalankan aktiviti dakwah; menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, sudah seringkali kita dengar dan lihat dengan mata dan telinga kita sendiri.

Begitulah keadaan para pendakwah masa kini, ia bukan fantasi tetapi realiti yang sedang dan akan terus terjadi. Ya memang benar, keinginan, semangat dan kekuatan kita akui kadang-kala turun dan kadang-kala meningkat.

Begitu juga dengan iman kita, sepertimana yang dikatakan oleh Imam Bukhari dalam sebuah riwayat, beliau berkata, “Iman adalah perkataan dan perbuatan, boleh bertambah dan boleh berkurang.”

Imam Ahmad pernah ditanya tentang makna bertambah dan berkurangnya iman? Kemudian beliau menjawab dengan menukilkan ucapan dengan sanadnya sampai kepada ‘Umair bin Hubaib, dia berkata:

“Jika kita ingat Allah, memuji-Nya, bertasbih kepada-Nya, maka demikianlah bertambahnya. Dan jika kita lalai, melupakan-Nya, menyia-nyiakan-Nya maka itulah berkurangnya” - (Aqidatus-Salaf wa Ashabul-Hadis, hlm:265-266)

Memang benar iman boleh bertambah dan berkurang, tetapi untuk berhenti terus dari melakukan dakwah adalah perkara yang amat mendukacitakan. Sesungguhnya manusia diciptakan adalah untuk menjadikan khalifah di bumi. Dan sebagai khalifah salah satu tugasnya ialah menyampaikan risalah tauhid, menyeru kepada kebaikan, dan mencegah perkara-perkara yang mungkar.

Firman Allah,

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (al-Imran 3:104)

Kita akui bahawa aktiviti dakwah ini bukanlah sesuatu yang mudah. Pelbagai rintangan dan tribulasi akan mendatang bagi memadam aktiviti dakwah ini dari terus bersinar. Perkara ini pernah diutarakan oleh Al-Imam Yusuf al-Qardhawi dalam sebuah artikel beliau yang bertajuk bertajuk kewajipan generasi muda islam hari ini.

Kata beliau, “Tanggungjawab ini semakin bertambah berat atas ahli dakwah, engkau akan mendapati rintangan-rintangan itu sehingga dalam rumah-rumahmu sendiri, mungkin engkau mendapati ayahmu, saudaramu, sahabat-sahabatmu atau manusia yang lebih dekat darimu yang akan menghalangmu dan mengatakan kepadamu: “mengapa engkau berbuat demikian? Mahukah engkau dipenjara? Mahukah engkau ditangkap? Mahukah engkau diseksa? Mahukah engkau begini dan begitu?”

Namun, adakah kekangan-kekangan ini yang menjadikan kita berduka-cita? Tidakkah kita pernah terhibur dengan ganjaran-ganjaran besar yang pernah Allah tawarkan kepada mereka yang menyeru kebajikan dan mencegah kemungkaran?


Malahan Allah menggelar para penyeru kebaikan dan pencegah kemungkaran ini sebagai sebaik-baik manusia.

Firman Allah, “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”.

Seharusnya kita berulang-ulang memperingatkan diri, bahawa jangan sesekali mengkhianati tugas kita sebagai khalifah di muka bumi ini. Dalam masa yang sama jangan sekali lagi membiarkan diri kita untuk tidak dipercayai oleh malaikat, sepertimana yang mereka pernah suarakan kepada Allah pada permulaan penciptaan manusia sebagai khalifah di muka bumi.

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerosakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (al-Baqarah 2: 30)

Teruskanlah berpesan-pesan kepada kebaikan, dan penuh dengan kesabaran. Jangan menjadi Muslim yang pentingkan diri, merasa nikmat Iman dan Islam bersendiri. Islam melarang menjadi Muslim yang pentingkan diri sendiri, Islam menyuruh umatnya menyebarkan dua nikmat tersebut iaitu Iman dan Islam kepada seluruh manusia.

Rugilah sesiapa yang menikmati Iman dan Islam bersendirian, kecuali jika mereka berkongsi bersama nikmat tesebut dengan menjalankan aktiviti dakwah. Sepertimana firman Allah,

“Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal soleh dan nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati dengan kesabaran”. (al-Ashr 103: 2-3)

Bagi para pendakwah yang masih tetap berdegil untuk futur atau berhenti dari jalan dakwah ini, biarlah firman Allah ini mengejutkan mereka kembali.

“Telah dila'nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka derhaka dan selalu melampaui batas. Mereka satu sama lain selalu tidak melarang tindakan munkar yang mereka perbuat. Sesungguhnya amat buruklah apa yang selalu mereka perbuat itu.”

Ayat ini mengingatkan kepada kita bahawa Allah telah melaknat Bani Israil yang tidak melarang perbuatan mungkar yang berlaku di sekeliling mereka. Mengapa ia terjadi? Kerana di kalangan mereka tidak ada lagi yang menjalankan aktiviti dakwah, mereka telah futur dalam gerakan dakwah; menyeru kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran.

Adakah hal sedemikian kita mahu ia berlaku sekali lagi pada diri kita?

Ayuh semua, kita rapatkan saf, kita kukuhkan jentera kekuatan, kita kuatkan semangat. Agenda dakwah ini tidak harus terhenti, kerana agenda ini adalah tugas yang cukup mulia.

Para Nabi dan Rasul telah melaksanakan kewajiban dakwah mereka, kini tugas itu harus digalas dan diteruskan oleh kita semua. Jangan biarkan lelah-lelah, kekangan-kekangan itu membuatkan kita terus jauh dari jalan dakwah ini kerana pertolongan Allah dekat dengan kita.


Kesusahan itu hanyalah secebis dugaan, dan beruntunglah mereka yang mendapat dugaan dari Allah. Firman Allah,

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cubaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cubaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.”

SIAPA KITA UNTUK MENGUKUR ORANG LAIN

Kita ini semuanya sama
Tiada beza yang tua mahupun yang muda
Jangan menyombong atau takbur sesama manusia
Sekalipun kita berpangkat atau berilmu
Kerana disisi Allah
Kita semuanya sama
Kata ustaz
Jangan kita hina orang yang lemah
Yang kurang berada
Mahupun yang kurang paras rupa
Tiada beza yang mengerjakan sawah
Mahupun yang membina perumahan mewah
Kerana disisi Allah
Kita semuanya sama

Kata ustaz lagi
Jangan kita hina
Budak kecil yang comot lagi berhingus
Kerana dia tiada dosa
Sedangkan kita
Setiap waktu dan ketika
Memenuhi hati kita
Dengan titik-titik noda
Dalam tidur, dalam jaga

Akhirnya ustaz berpesan,
Ingatlah!
Kita manusia semuanya adalah sama
Yang membezakan kita
Hanyalah AMAL dan TAQWA
Biarlah kita kurang dimata manusia
Tetapi tinggi disisi ALLAH

Peliharalah dirimu
Agar tidak dinodai dengan suasana
Sesungguhnya dirimu
Ada harga diri
Yang tidak ternilai mahalnya

Segalanya UjiaN
ALLAH menguji KEIKHLASAN bila bersendirian...
ALLAH memberi KEDEWASAAN bila ada masalah...
ALLAH melatih KESABARAN dalam kesakitan...
ALLAH tak PERNAH ambil sesuatu yg kita sayang TANPA menggantikan dengan yg lebih baik....

SAHABAT SEJATI
apabila ingin berteman,jgnlah krn KELEBIHANNYA,krn mungkin dgn 1 KELEMAHAN, kau akan MENJAUHINYA...
andai kau ingin BERTEMAN, jgnlah krn KEBAIKANNYA, krn dgn 1 KEBURUKAN, kau akan MEMBENCINYA...
andai kau ingin berteman, jgnlah krn ILMUNYA, krn apabil dia BUNTU, kau akan MEMFITNAHNYA....
andai kau ingin berteman jgnlah krn sifat CERIANYA, krn andai dia MURAM, mungkin kau akn MENJAUHINYA...
Andai kau ingin berteman.....TERIMALAH dia seadanya kerana dia juga MANUSIA BIASA SEPERTIMU....


Moralnya: Kita semua ada kelebihan ada kekurangan… jangan sesekali kita pupuk dalam diri kita sifat suka mencari2 kekurangan, keburukan org lain, Renunglah diri sendiri…jangan mata kita hanya melihat KOYAK di kain org lain sedangkan kita lupa kain di badan kita yg mungkin TERKOYAK... Tutuplah Keaiban org lain semoga ALLAH menutup keaiban diri kita.

MENGAPA PERLU BERSANGKA BURUK

Hidup kita tidak lekang dari disangka buruk dan menyangka buruk. Jika diri terlibat, kunci menanganinya adalah beristighfar dan taubat. Nabi s.a.w bersabda :-

كُلُّ بن آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ

Ertinya : "Setiap anak Adam itu ada kesilapan ( dosa) dan orang berdosa yang terbaik adalah mereka yang bertaubat" (Riwayat At-Tirmidzi, no 2499, 4/659)

Sangka buruk ini sering berkait rapat dengan rasa hasad, dengki atau cemburu. Ia amat-amat sukar dibuang namun wajiblah ia dimasukkan dalam senarai utama yang perlu kita usaha hindarinya sedaya upaya. Saya sendiri tidak bebas darinya. Namun atas dasar nasihat menasihati saya tuliskan artikel ini agar kita sama-sama mampu berusaha menjauhinya agar kehidupan kita akan lebih diredhai oleh Allah.

Ia bertepatan dengan apa yang disebut di dalam sebuah hadis

ثلاث لازمات لأمتي : الطيرة ، والحسد ، وسوء الظن " . فقال رجل : ما يذهبهن يا رسول الله ! ممن هو فيه ؟ قال : " إذا حسدت فاستغفر الله ، وإذا ظننت فلا تحقق ، وإذا تطيرت فامضه

Ertinya : Tiga perkara lazim yang sukar dibuang oleh umatku : mengganggap sial, hasad dengki dan bersangka buruk" lalu seorang lelaki bertanya : "apakah yang boleh menghilangkannya wahai Rasulullah ?"

Jawab Nabi : Jika kamu datang perasaan hasad dengki beristighfar lah kamu kepada Allah, apabila kamu bersangka buruk, janganlah kamu membenarkan sangkaan itu, dan apabila kamu menganggap sial belaku, abaikan dan jangan endahkannya" ( At-Tabrani, no 3227, 3/228 ; Al-Haithami : Dhoif kerana perawi bernama Ismail Bin Qais)

Terdapat sebuah lagi hadis yang mempunyai erti yang sama dengannya iaitu :-

ثلاثة لا يسلم منهن أحد : الطيرة ، والظن ، والحسد ، فإذا تطيرت فلا ترجع ، وإذا حسدت فلا تبغ ، وإذا ظننت فلا تحقق

Ertinya : Tiga perkara yang tidak seorang Muslim pun dapat melepaskan diri darinya; sial menyial, sangka buruk, hasad dengki; maka apabila kamu berasa ada sial, jangan kamu pulang dan mengendahkannya, bila kamu hasad, jangan melampau (hingga bertindak) , dan bila kamu bersangka jangan kamu membenarkannya" ( Musannaf Abd Razzak : Ibn Hajar : hadis mursal, Albani : Dhoif)

Al-Qaradawi menerangkan maksud jangan kamu membenarkan sangkaan buruk itu adalah dengan tidak berubahnya sikap dan pandangan kamu terhadap orang yang disangka buruk itu. Jika itu tidak dikawal, bermakna kamu sudah membenarkannya

SANGKA BURUK YANG HARUS

Tidak dinafikan ada beberapa jenis sangka buruk yang diperlukan demi keselamatan diri. Ia juga dinamakan berhati-hati atau ‘hazar'. Mudahnya, seperti pemandu kereta dikehendaki ‘bersangka buruk' apabila melihat sebuah bas dan teksi di depan mereka akan bersangka buruk ada kemungkinan kenderaan itu berhenti mengejut kerana ingin mengambil penumpang atau menurunkan penumpang. Ia jelas sangka buruk yang tidak berdosa.

Demikian juga dalam proses majikan ingin mengambil kakitangan baru. Biasanya pihak majikan akan membuat survey rambang dengan menghubungi beberapa orang yang yang mengenali calon, bagi mendapatkan pandangan mereka berkenaan kemampuan dan lain-lain informasi berguna berkaitan calon. Saya masih ingat, saya pernah menerima Curriculum Vitae (CV) sewaktu bertugas di institusi kewangan dahulu, CV calon ini cukup menarik sekali.

Namun mengikut prosedur, sebelum pihak kami memanggil interview, saya perlu menghubungi seseorang yang diyakini mengenali si calon untuk mendapatkan komen beliau, akhirnya kami tidak jadi memanggilnya interview kerana rupanya calon tersebut mempunyai masalah mental. Kami daptkan komen beberapa orang lagi demi memastikan info yang diberi benar serta tidak berniat jahat. Namun info yang sam a diperolehi.

SANGKA BURUK YANG HARAM

Sangka buruk jenis haram dan berdosa ini biasanya didasari oleh perasaan cemburu, hasad, dengki dan berniat ingin menjatuhkan individu yang dijadikan sasarannya.

Sangka buruk jenis ini juga hakikatnya lahir dari jiwa dan minda seseorang yang kotor. Ia adalah refleski dirinya yang kerap bergelumang dengan kejahatan dan dosa. Atau dari jiwa yang tiada ikhlas dalam membuat sesuatu perkara.

Justeru, dalam mindanya kerap tergambar mustahil ada seseorang boleh berbuat atau bercakap baik kecuali mesti ada helah, agenda kepentingan diri dan muslihat di sebalik. Ia berfikiran demikian kerana demikianlah dirinya. Ia melihat orang lain sepertinya.

JENIS PERTAMA : KERANA ALIRAN POLITIK

Sangka buruk jenis pertama ini didasari oleh permusuhan politik kepartian. Sangka buruk ini juga sangat popular di masa ini terutamanya di zaman isu politik sentiasa hangat.

Memang benar, setiap orang politik kerap mempunyai agenda disebalik segala tindakannya, biasanya adalah untuk kepentingan masa depan politiknya. Namun tidak wajar dinafikan ada antara mereka yang benar-benar berniat membantu dalam sesuatu tindakannya.

Hasilnya, apabila ada saja seorang ahli politik PAS melakukan satu tindakan yang patut dipuji pada zahirnya, akan wujud sebahagian kumpulan dalam UMNO yang mentakwil apa yang tersirat dan tujuan sebenar dari setiap tindakan baik yang dibuat, sehinggalah ia AKAN dilihat jahat dan tidak layak mendapat pujian, penghargaan dan terima kasih.

Demikian juga sebaliknya, apa sahaja tindakan politik yang baik dibuat oleh pemimpin UMNO, akan sentiasa dilihat jahat oleh sebahagian pihak pembangkang. Saya tidak kata semua, namun saya kata ada sebahagian mereka.

Sebagai contoh apabila kerajaan Pak Lah mengumumkan pembayaran Ex-Gratia kepada bekas-bekas hakim yang terlibat dalam kes 20 tahun lepas, maka ada yang tetap tidak mahu menghargai tindakan itu lantas berkata :-

"Mengapa baru sekarang? Nampak sangat ia dibuat dengan agenda tertentu"

Individu dalam kategori ini biasanya akan merasakan diri mereka bijak, sukar diperdaya serta mampu melihat dari dimensi yang luar biasa (kononnya).

Namun jika ada pimpinan mereka atau rakan mereka yang melakukan kesilapan yang terang-terang tersalah dan tidak boleh ditakwil lagi, mereka akan bersangka baik pula demi membela segala tindakan tersebut atas dasar maslahat katanya. Bagus, ia memang satu sifat yang baik, tetapi boleh menjadi buruk jika tidak betul cara kendaliannya.

Keadaan ini amat membimbangkan kerana ia seolah-olah menjadikan sangka buruk sebagai satu keperluan politik. Tatkala itu, dosa menjadi mainan diri. Sangka baik pula adakalanya digunakan bukan pada tempat yang sepatutnya sehingga menjadikan diri taksub kepada team mereka.

JENIS KEDUA : KERANA ALIRAN PEMIKIRAN DAN ANUTAN

Kali ini ia didasari oleh aliran pemikiran pula. Manusia tidak boleh lari dari perbezaan aliran pemikiran. Tidak perlulah dikesali hal ini kerana ia satu hal yang normal. Namun yang dikesali adalah permusuhan dahsyat antara satu kumpulan dengan yang lain.

Sebagai contohnya aliran Salafi, Wahabi, Khalafi, Pondok, Sufi, Syiah Malaysia, Hizb Tahrir, Ahbash, Liberal, Hadari dan lain-lain. Masing-masing kelihatan suka kalau pihak yang lain dibenci sehabis mungkin, malah mungkin wujud mereka yang akan sujud syukur jika pimpinan kumpulan sebelah sana meninggal dunia.

Tatkala itu sangka buruk sentiasa menjadi idaman dan ruh perjuangan masing-masing. Jika ada sahaja tindakan yang baik dilakukan oleh pimpinan atau ahli aliran yang bertentangan dengan mereka. Akan ditakwilkan sejahatnya.

Sebagai contoh yang saya kira paling nyata adalah apa yang berlaku kepada Mufti Perlis. Tiba-tiba Mufti Perlis semakin berterus terang mengkritik beberapa dasar kerajaan yang kurang tepat sebagai contohnya ISA. Akhirnya, pelbagai sangka buruk timbul antaranya,

*
Kononnya ia bersifat demikian hanya selepas pilihanraya 8 Mac, iaitu setelah dilihat kerajaan lemah dan pakatan rakyat kuat, lalu barulah dia bersuara untuk ‘membodek' kerajaan pakatan rakyat untuk melantiknya pula.
*
Kononnya beliau berani kerana ingin memenangi hati pemimpin pakatan rakyat kerana tempoh sebagai mufti di Perlis sudah di penghujung.
*
"Mengapa sekarang baru nak kritik, mengapa tidak dari dulu lagi, nampak sangat ada udang di sebalik batu.?!!" Tempelak mereka.

Dan macam-macam lagi.

Saya kerap dengar komen "mengapa baru sekarang!!?" sebagai hujjah untuk membidas segala kebaikan orang lain. Wajarkah komen sebegini?

Saya dan rakan-rakan pembaca juga tentu ada penglaman masing-masing dalam hal ini.

Bila saya sebut masalah hukum di dalam ASB, syubhat dan keraguan aqad dalam MLM, pelaburan haram cepat kaya.. muncul orang marah lalu berkata:-

"Mengapa baru sekarang ustaz sibuk-sibuk, mengapa tak beritahu awal-awal dulu, ni kami dah join lama dan untung ribu-ribu baru nak sibuk kata haram, jangan dengki la ustaz. Mesti sebab ustaz ni ada join skim lain dan sekarang dah rugi kot" Katanya.

Saya menjadi pelik pula. Apa yang perlu dipertikaikan dengan sekarang atau dulu, bukankah kekuatan, hidayah, ilmu dan kemampuan itu baru tiba kini dan bukan dahulu. Justeru apa yang perlu dipertikaikan.?

Bersyukur sahajalah jika ia membawa kebaikan. Sama juga dengan keadaan kesihatan, dulu sihat, sekarang sakit, dulu kanak-kanak sekarang dewasa dan lain-lain. Jadi apakah wajar kita beteriak memarahi virus yang menghinggapi kita lalu berkata

"hei virus, mengapa sekarang mahu kacau, mengapa tidak dulu!!. Lucu juga memikirkannya.

Jawapan mengapa sekarang itu mudah saja, mungkin dahulu belum cukup kajian dan ilmu, sekarang sudah..kerana itu baru bersuara sekarang.

Mungkin dahulu ada gangguan, sekarang sudah berjaya diketepikan lalu kerana itu baru bersuara sekarang.

Dulu, mungkin belum terperasan kesilapan itu, sekarang baru sedar, kerana itu baru tegur.

Justeru, mengapa masih ada juga ingin sangka buruk dalam hal seperti ini?.

JENIS KETIGA : PERTIKAI KEBAIKAN & KEIKHLASAN ORANG LAIN

Jenis yang ketiga adalah hasil dari kesemua jenis di atas. Akibat sudah mendarah dagingnya perangai dan tabiat itu menyebabkan kehidupan seharian akan dipenuhi dengan sangka buruk dosa ini.



Saya masih ingat di waktu heboh isu pelaburan internet skim cepat kaya dahulu (Ketika itu, Majlis Fatwa Kebangsaan masih belum memfatwakan haramnya skim ini). Ada individu menghantar link satu forum kepada saya, forum itu membicarakan artikel saya yang menyebut hukum skim haram.

Tiba-tiba mucul seorang former yang berkata :"puas aku fikir dan cari di web zaharuddin ini, apakah niat sebenar si zaharuddin ini sibuk-sibuk menulis isu ini dan menyusahkan kitorang, apa yang dia hendak sebenarnya?"

"akhirnya aku jumpa, rupanya dia nak jual vcd dia!!, hem tak respeklah aku ust nak jual barang dia ni"

Begitulah lebih kurang ayatnya, demikian dahsyatnya manusia di zaman ini. Otak dan mindanya sentiasa memikirkan kejahatan dan muslihat di sebalik segala jenis kebaikan, baginya mustahil ada orang sanggup bersusah payah tanpa ganjaran dan agenda DUNIA.

Ini bolehlah saya kelaskan sebagai kumpulan orang sangka buruk jenis ketiga yang wujud di dalam masyarakat kita.

Sebagai contoh lain.

Ada yang menghantar sms, email atau melalui system sms 33221 (sistem ini telah ditutup sementara waktu) bertanya sambil bersangka buruk berkenaan orang di sekitarnya:-

a- "Ustaz ada dengar tak slot Dr ..xxxxx pengasas ayam organik di radio ikim. Cara cakapnya macam dia sorang yang halal, dan semua yang tanda halal JAKIM tidak boleh pakai. Apa pandangan ustaz tentang dakwaan Dr ini dan perjuangannya memartabatkan makanan yang betul-betul halal kononnya tu?.. boleh caya ke. Nampak macam nak perkayakan diri sendiri jer"

b- "PPIM ni sebenarnya ustaz bukan nak perjuang isu kepenggunaan Islam, mereka nak jual nama persatuan mereka, lepas ni senang nak dapat budjet"

c- "Ustaz ni dah buat tebiat apa? Dalam banyak-banyak urusan umat yang begitu kritikal, sempat pula dia menulis buku cinta(n)!", simpul seorang pemerhati jarak jauh. (petikan dari web saifulislam.com)

d- "eleh ustaz-ustaz TV ni, hanya layak mendapat gelaran ‘pelawak' dari penceramah, asyik buat lawak aja. Depa ni sebenarnya sedang jual agamanya untuk popular di televisyen"

e- "Saya benci dengan ustaz yang tak jelas parti apa ni, bagi saya mereka ni munafiq dan hanya pentingkan perut mereka saja, kerana itu tidak berani berterus terang"

f- "Kecewa dengan ustaz. Mengapa ustaz tak aktif lagi dalam perjuangan jemaah Islam, ustaz dah futur dan tergelincir dari perjuangan dakwah ke?" Tanya seorang bersangka buruk kepada saya melalui ruang komentar.

g- Seorang isteri dinasihatkan oleh seorang penulis artikel bahawa : "jika suami anda tiba-tiba baik, spoting, romantik, ketahuilah sebenarnya ia ada benda jahat yang sedang disorokkan"

Banyak lagi contoh-contoh yang tidak larat saya kumpulkan, ia cuma beberapa contoh betapa budaya sangka buruk berbaur dengki dan hasad begitu meriah dalam masyarakat kita hari ini. Tidak bolehkah kita bersangka baik terlebih dahulu. Semua punyai peranannya, samada seseorang itu ikhlas atau tidak, itu bukan urusan kita untuk bersangka buruuk mereka tidak ikhlas atau punyai agenda lain.

Ada tersirat ke?

Malah jika mereka memang punyai agenda tetapi agenda yang halal, maka TIADA salahnya. Selagi mana zahir tindakan mereka tadi adalah baik SERTA menghasilkan kesan yang baik kepada masyarakat umum. Kita wajar bersangka baik dan menyokongnya tanpa perlu menghentam sambil menambah dosa dan menyubur kebencian di hati.

Allah swt mengingatkan :-

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِبُوا كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ

Ertinya : Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah kebanyakan dari sangkaan (supaya kamu tidak tergelincir ke dalam sangkaan yang dilarang) kerana sesungguhnya sebahagian dari sangkaan itu adalah dosa..." [Surah al-Hujurat, ayat 12]

Imam Fakhruddin Ar-Razi menghuraikan :

الظن ينبغي بعد اجتهاد تام ووثوق بالغ

Ertinya : "Sangkaan ini mestilah disokong oleh ijtihad ( usaha bersungguh memastikan kebenarannya, dan penyelidikan yang dalam" ( Tafsir Ar-Razi, 28/115 )

Justeru, dalam hal mencari keikhlasan seseorang dalam sesuatu teguran dan usaha baikknya, Islam tidak menyuruh kita menyelidik hati seseorang. Hanya hal berkaitan zahir seperti jenayah, kesalahan fizikal dan yang sepertinya sahaja memerlukan penyelidikan yang disebutkan oleh imam Ar-Razi tadi.

Namun begitu, kepada para pendakwah, teruskan usaha anda dengan cara anda yang tersendiri.

Jangan dipedulikan hasad dan sangka buruk manusia lain yang berhati busuk. Malah Nabi s.a.w sendiri juga pernah terkena sangka buruk seorang lelaki sebagaimana dicatatkan dalam hadis sohih berikut :-
قال فَقَامَ رَجُلٌ غَائِرُ الْعَيْنَيْنِ مُشْرِفُ الْوَجْنَتَيْنِ نَاشِزُ الْجَبْهَةِ كَثُّ اللِّحْيَةِ مَحْلُوقُ الرَّأْسِ مُشَمَّرُ الْإِزَارِ فقال يا رَسُولَ اللَّهِ اتَّقِ اللَّهَ قال وَيْلَكَ أو لست أَحَقَّ أَهْلِ الأرض أَنْ يَتَّقِيَ اللَّهَ قال ثُمَّ وَلَّى الرَّجُلُ قال خَالِدُ بن الْوَلِيدِ يا رَسُولَ اللَّهِ ألا أَضْرِبُ عُنُقَهُ قال لَا لَعَلَّهُ أَنْ يَكُونَ يُصَلِّي فقال خَالِدٌ وَكَمْ من مُصَلٍّ يقول بِلِسَانِهِ ما ليس في قَلْبِهِ قال رسول اللَّهِ إني لم أُومَرْ أَنْ أَنْقُبَ قُلُوبِ الناس ولا أَشُقَّ بُطُونَهُمْ

Ertinya : Berdiri seorang lelaki yang matanya ke dalam, lebat janggutnya, kepalanya tercukur lalu berkata :

"Wahai Rasulullah bersikap takutlah kepada Allah" ( Sebagai tanda tidak puas hati terhadap pembahagian yang dilakukan oleh Nabi),

Baginda menjawab : "Bukankah aku sepatutnya ( sebagai Rasulullah ) orang yang paling takut kepada Allah."

Lelaki itu terus beredar dan Khalid Ibn Walid berkata

"Adakah perlu aku memenggal kepalanya (kerana tidak taat kepada pembahagian yang dilakukan oleh Nabi dan seolah-olah telah murtad) :

Baginda menjawab : "Tidak, mungkin ia orang yang masih menunaikan solat".

Khalid berkata : "Berapa ramaikah yang menunaikan solat dan lidahnya berkata seusatu yangtidak sama dengan apa yang di dalam hatinya (merujuk kepada orang munafiq)"

Baginda membalas :-

إني لم أُومَرْ أَنْ أَنْقُبَ قُلُوبِ الناس ولا أَشُقَّ بُطُونَهُمْ

Ertinya : "Aku tidak diperintahkan untuk meninjau hati manusia (menjangkakan niat manusia lain) dan mengorek perut mereka" ( Riwayat Al-Bukhari, no 4094, 4/1581 : Muslim, 2/742 )

Imam An-Nawawi dan Ibn Hajar mentafsirkan kata-kata baginda ini sebagai :-

إنما أمرت أن آخذ بظواهر أمورهم والله يتولى السرائر

Ertinya : Aku hanya diperintahkan untuk mengambil kira luaran urusan mereka sahaja manakala niat dan apa yang terselindung adalah urusannya dengan Allah) (Syarah Sohih Muslim, 7/163; Fath Al-Bari, 8/69 )

KESIMPULANNYA

Akhirnya, jauhilah sangka buruk yang sebahagiannya membawa dosa. Dahulukan sangka baik di kalangan umat Islam selaras dengan arahan Allah.

لَوْلَا إِذْ سَمِعْتُمُوهُ ظَنَّ الْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بِأَنفُسِهِمْ خَيْرًا وَقَالُوا هَذَا إِفْكٌ مُّبِينٌ

Ertinya : Mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: ""Ini adalah suatu berita bohong yang nyata. ( An-Nur : 12 )

Banyakkanlah bersangka baik. Sebenarnya masih ada ramai orang baik yang berbuat baik hanya kerana agenda akhirat semata-mata. Janganlah dirasakan dunia ini sudah tiada yang ikhlas kerana Allah. Mulakan dengan diri sendiri lalu anda akan mampu mencari orang sepertinya.

Namun, apa yang menyedihkan mereka yang kerap bersangka buruk kepada kebaikkan ini suka pula bersangka baik kepada penganjur skim-skim cepat kaya yang tumbuh dengan pelbagai nama dan lesen hari ini. Sepatutnya anda perlu bersangka buruk lebih sedikit dengan skim-skim sebegini. Ia dinamakan berhati-hati yang sebenar.

ISTIMEWANYA WANITA

- Doa wanita lebih maqbul daripada lelaki kerana sifat penyayang yang lebih kuat daripada lelaki. Ketika ditanya kepada Rasulallah s.a.w. akan hal tersebut, jawab baginda : "Ibu lebih penyayang daripada bapa dan doa orang yang penyayang tidak akan sia-sia."

- Wanita yang solehah (baik) itu lebih baik daripada 1,000 orang lelaki yang tidak soleh.

- Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 orang wali.

- Seorang wanita solehah adalah lebih baik daripada 70 lelaki soleh.

- Barang siapa yang menggembirakan anak perempuannya, darjatnya seumpama orang yang sentiasa menangis kerana takutkan Allah s.w.t. dan orang yang takutkan Allah s.w.t. akan diharamkan api neraka ke atas tubuhnya.

- Barang siapa yang membawa hadiah (barang makanan dari pasar ke rumah) lalu diberikan kepada keluarganya, maka pahalanya seperti bersedekah. Hendaklah mendahulukan anak perempuan daripada anak lelaki. Maka barangsiapa yang menyukakan anak perempuan seolah-olah dia memerdekakan anak Nabi Ismail a.s.

- Tidaklah seorang wanita yang haid itu, kecuali haidnya merupakan kifarat (tebusan) untuk dosa-dosanya yang telah lalu, dan apabila pada hari pertama haidnya membaca "Alhamdulillahi'alaa Kulli Halin Wa Astaghfirullah“ (Segala puji bagi Allah dalam segala keadaan dan aku mohon ampun kepada Allah dari segala dosa.); maka Allah menetapkan dia bebas dari neraka dan dengan mudah melalui siratul mustaqim yang aman dari seksa, bahkan Allah Ta'ala mengangkatnya ke atas darjat, seperti darjatnya 40 orang mati syahid, apabila dia selalu berzikir kepada Allah selama haidnya.

- Wanita yang tinggal bersama anak-anaknya akan tinggal bersama aku (Rasulullah s.a.w.) di dalam syurga.

- Barang siapa mempunyai tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan atau dua anak perempuan atau dua saudara perempuan, lalu dia bersikap ehsan dalam pergaulan dengan mereka dan mendidik mereka dengan penuh rasa taqwa serta bertanggungjawab, maka baginya adalah syurga.

- Daripada Aisyah r.ha. "Barang siapa yang diuji dengan sesuatu daripada anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi penghalang baginya daripada api neraka."

- Syurga itu di bawah telapak kaki ibu.

- Apabila memanggil akan engkau dua orang ibubapamu, maka jawablah panggilan ibumu dahulu.

- Wanita yang taat berkhidmat kepada suaminya akan tertutup pintu-pintu neraka dan terbuka pintu-pintu syurga. Masuklah dari mana-mana pintu yang dia kehendaki dengan tidak dihisab.

- Wanita yang taat akan suaminya, semua ikan-ikan di laut, burung di udara, malaikat di langit, matahari dan bulan, semuanya beristighfar baginya selama mana dia taat kepada suaminya dan meredhainya. (serta menjaga sembahyang dan puasanya)

- Aisyah r.ha. berkata "Aku bertanya kepada Rasulullah s.a.w. siapakah yang lebih besar haknya terhadap wanita ?" Jawab baginda, "Suaminya". "Siapa pula berhak terhadap lelaki?" Jawab Rasulullah s.a.w. "Ibunya".

- Seorang wanita yang apabila mengerjakan solat lima waktu, berpuasa wajib sebulan (Ramadhan), memelihara kehormatannya serta taat kepada suaminya, maka pasti akan masuk syurga dari pintu mana saja yang dia kehendaki.

- Tiap perempuan yang menolong suaminya dalam urusan agama, maka Allah s.w.t. memasukkan dia ke dalam syurga lebih dahulu daripada suaminya(10,000 tahun).

- Apabila seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya, maka beristighfarlah para malaikat untuknya. Allah s.w.t. mencatatkan baginya setiap hari dengan 1,000 kebaikan dan menghapuskan darinya 1,000 kejahatan.

- Dua rakaat solat dari wanita yang hamil adalah lebih baik daripada 80 rakaat solat wanita yang tidak hamil.

- Wanita yang hamil akan dapat pahala berpuasa pada siang hari.

- Wanita yang hamil akan dapat pahala beribadat pada malam hari.

- Apabila seseorang perempuan mulai sakit hendak bersalin, maka Allah s.w.t. mencatatkan baginya pahala orang yang berjihad pada jalan Allah s.w.t.

- Wanita yang bersalin akan mendapat pahala 70 tahun solat dan puasa dan setiap kesakitan pada satu uratnya Allah mengurniakan satu pahala haji.

- Apabila seseorang perempuan melahirkan anak, keluarlah dia daripada dosa-dosa seperti keadaan ibunya melahirkannya.

- Sekiranya wanita mati dalam masa 40 hari selepas bersalin, dia akan dikira sebagai mati syahid.

- Wanita yang memberi minum susu kepada anaknya daripada badannya (susu badan) akan dapat satu pahala daripada tiap-tiap titik susu yang diberikannya.

- Jika wanita menyusui anaknya sampai cukup tempoh (2 1/2 tahun), maka malaikat-malaikat di langit akan khabarkan berita bahawa syurga wajib baginya.

- Jika wanita memberi susu badannya kepada anaknya yang menangis, Allah akan memberi pahala satu tahun solat dan puasa.

- Wanita yang habiskan malamnya dengan tidur yang tidak selesa kerana menjaga anaknya yang sakit akan mendapat pahala seperti membebaskan 20 orang hamba.

- Wanita yang tidak cukup tidur pada malam hari kerana menjaga anak yang sakit akan diampunkan oleh Allah akan seluruh dosanya dan bila dia hiburkan hati anaknya Allah memberi 12 tahun pahala ibadat.

- Apabila seorang wanita mencucikan pakaian suaminya, maka Allah mencatatkan baginya seribu kebaikan, dan mengampuni dua ribu kesalahannya, bahkan segala sesuatu yang disinari sang suria akan meminta keampunan baginya, dan Allah mengangkatkannya seribu darjat untuknya.

- Seorang wanita yang solehah lebih baik daripada seribu orang lelaki yang tidak soleh, dan seorang wanita yang melayani suaminya selama seminggu, maka ditutupkan baginya tujuh pintu neraka dan dibukakan baginya lapan pintu syurga, yang dia dapat masuk dari pintu mana saja tanpa dihisab.

- Mana-mana wanita yang menunggu suaminya hingga pulanglah ia, disapukan mukanya, dihamparkan duduknya atau menyediakan makan minumnya atau merenung ia pada suaminya atau memegang tangannya, memperelokkan hidangan padanya, memelihara anaknya atau memanfaatkan hartanya pada suaminya kerana mencari keredhaan Allah, maka disunatkan baginya akan tiap-tiap kalimah ucapannya, tiap-tiap langkahnya dan setiap renungannya pada suaminya sebagaimana memerdekakan seorang hamba. Pada hari Qiamat kelak, Allah kurniakan Nur hingga tercengang wanita mukmin semuanya atas kurniaan rahmat itu. Tiada seorang pun yang sampai ke mertabat itu melainkan Nabi-nabi.

- Tidakkan putus ganjaran dari Allah kepada seorang isteri yang siang dan malamnya menggembirakan suaminya.

- Wanita yang melihat suaminya dengan kasih sayang dan suaminya melihat isterinya dengan kasih sayang akan di pandang Allah dengan penuh rahmat.

- Jika wanita melayan suami tanpa khianat akan mendapat pahala 12 tahun solat.

- Wanita yang melayan dengan baik suami yang pulang ke rumah di dalam keadaan letih akan medapat pahala jihad.

- Jika wanita memicit suami tanpa disuruh akan mendapat pahala 7 tola emas dan jika wanita memicit suami bila disuruh akan mendapat pahala tola perak.

- Dari Hazrat Muaz : Mana-mana wanita yang berdiri atas dua kakinya membakar roti untuk suaminya hingga muka dan tangannya kepanasan oleh api, maka diharamkan muka dan tangannya dari bakaran api neraka.

- Thabit Al Banani berkata : Seorang wanita dari Bani Israel yang buta sebelah matanya sangat baik khidmatnya kepada suaminya. Apabila ia menghidangkan makanan dihadapan suaminya, dipegangnya pelita sehingga suaminya selesai makan. Pada suatu malam pelitanya kehabisan sumbu, maka diambilnya rambutnya dijadikan sumbu pelita. Pada keesokkannya matanya yang buta telah celik. Allah kurniakan keramat (kemuliaan pada perempuan itu kerana memuliakan dan menghormati suaminya).

- Pada suatu ketika di Madinah, Rasulullah s.a.w. keluar mengiringi jenazah. Baginda dapati beberapa orang wanita dalam majlis itu. Baginda lalu bertanya, "Adakah kamu menyembahyangkan mayat?" Jawab mereka,"Tidak" Sabda Baginda "Seeloknya kamu sekelian tidak perlu ziarah dan tidak ada pahala bagi kamu. Tetapi tinggallah di rumah dan berkhidmatlah kepada suami nescaya pahalanya sama dengan ibadat-ibadat orang lelaki.

- Wanita yang memerah susu binatang dengan 'Bismillah' akan didoakan oleh binatang itu dengan doa keberkatan.

- Wanita yang menguli tepung gandum dengan 'Bismillah', Allah akan berkatkan rezekinya.

- Wanita yang menyapu lantai dengan berzikir akan mendapat pahala seperti meyapu lantai di Baitullah.

- "Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang mengeluarkan peluh ketika membuat roti, Allah akan membinakan 7 parit di antara dirinya dengan api neraka, jarak di antara parit itu ialah sejauh langit dan bumi."

- "Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang, Allah akan mencatatkan untuknya perbuatan baik sebanyak utus benang yang dibuat dan memadamkan seratus perbuatan jahat."

- "Wahai Fatimah, untuk setiap wanita yang menganyam akan benang dibuatnya, Allah telah menentukan satu tempat khas untuknya di atas tahta di hari akhirat."

- "Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang memintal benang dan kemudian dibuat pakaian untuk anak-anaknya maka Allah akan mencatatkan baginya ganjaran sama seperti orang yang memberi makan kepada 1000 orang lapar dan memberi pakaian kepada 1000 orang yang tidak berpakaian."

- "Wahai Fatimah, bagi setiap wanita yang meminyakkan rambut anaknya, menyikatnya, mencuci pakaian mereka dan mencuci akan diri anaknya itu, Allah akan mencatatkan untuknya pekerjaan baik sebanyak helai rambut mereka dan memadamkan sebanyak itu pula pekerjaan jahat dan menjadikan dirinya kelihatan berseri di mata orang-orang yang memerhatikannya."

- Sabda Nabi s.a.w. : "Ya Fatimah barang mana wanita meminyakkan rambut dan janggut suaminya, memotong misai dan mengerat kukunya, Allah akan memberi minum akan dia dari sungai-sungai serta diringankan Allah baginya sakaratul maut dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman daripada taman-taman syurga dan dicatatkan Allah baginya kelepasan dari api neraka dan selamatlah ia melintas Titian Shirat."

- Jika suami mengajarkan isterinya satu masalah akan mendapat pahala 80 tahun ibadat.

- Wanita yang menyebabkan suaminya keluar dan berjuang ke jalan Allah dan kemudian menjaga adab rumahtangganya akan masuk syurga 500 tahun lebih awal daripada suaminya, akan menjadi ketua 70,000 malaikat dan bidadari dan wanita itu akan dimandikan di dalam syurga, dan menunggu suaminya dengan menunggang kuda yang dibuat daripada yakut.

- Semua orang akan dipanggil untuk melihat wajah Allah di akhirat, tetapi Allah akan datang sendiri kepada wanita yang memberati auratnya iaitu memakai purdah di dunia ini dengan istiqamah.

- Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan ialah wanita (isteri) yang solehah.
Salah satu tanda keberkatan wanita itu ialah cepat perkahwinannya, cepat pula kehamilannya dan ringan pula maharnya (mas kahwin).

- Sebaik-baik wanita ialah wanita (isteri) yang apabila engkau memandang kepadanya ia menggirangkan engkau, jika engkau memerintah ditaatinya perintah engkau (taat) dan jika engkau berpergian dijaga harta engkau dan dirinya.

- Dunia yang paling aku sukai ialah wanita solehah

PESAN RASULLAH TENTANG HIDUP

Ada sepuluh pesan Rasulullah saw yang mengajarkan kita praktis mengusir iblis dan bala tentaranya jika menyerang kita dengan rayuan-rayuan yang menyebabkan kita terjerumus kedalam jurang kehinaan tanpa kita sadari dengan memanfaatkan titik kelemahan kita . Mari kita memperhatikan pesan-pesan kenabian tersebut yang tertuang dalam bentuk dialog antara manusia dan setan ;

• Jika ia datang kepadamu dan berkata : “Anakmu mati”. Katakan kepadanya: “Sesengguhnya mahluk hidup diciptakan untuk mati, dan penggalan dariku (putraku) akan masuk surga. Dan hal itu membuatku gembira”.

• Jika ia datang kepadamu dan berkata : “Hartamu musnah”.Katakan kepadanya: “Segala puji bagi Allah Zat Yang Maha Memberi dan Mengambil, dan menggugurkan atasku kewajiban zakat”.

• Jika ia datang kepadamu dan berkata : “Orang-orang menzalimimu sedangkan kamu tidak menzalimi seorang pun”.Maka, katakan kepadanya :”Siksaan akan menimpa orang-orang yang berbuat zalim dan tidak menimpa orang-orang yang berbuat kebajikan ( Mukhsinin)”.

• Dan jika ia datang kepadamu dan berkata :”Betapa banyak kebaikanmu”, dengan tujuan menjerumuskan untuk bangga diri (Ujub). Maka ia katakan kepadanya :”Kejelekan-kejelekanku jauh lebih banyak dari pada kebaikanku”.

• Dan jika ia datang kepadamu dan berkata :”Alangkah banyaknya shalatmu”. Maka katakan :”Kelalaianku lebih banyak dibanding shalatku”.

• Dan jika ia datang dan berkata :”Betapa banyak kamu bersedekah kepada orang-orang”. Maka katakan kepadanya :”Apa yang saya terima dari Allah jauh lebih banyak dari yang saya sedekahkan”.

• Dan jika ia berkata kepadamu :”Betapa banyak orang yang menzalimimu”. Maka katakan kepadanya :”Orang-orang yang kuzalimi lebih banyak”.

• Dan jika ia berkata kepadamu :”Betapa banyak amalmu”. Maka katakan :”Betapa seringnya aku bermaksiat”.

• Dan jika ia datang kepadamu dan berkata :”Minumlah minum-minuman keras!” Maka katakan :”Saya tidak akan mengerjakan maksiat”.

• Dan jika ia datang kepadamu dan berkata :”Mengapa kamu tidak mencintai dunia ?” Maka katakan :”Aku tidak mencintainya dan telah banyak orang lain yang tertipu olehnya”.

Pesan Rasulullah Terhadap Wanita

Aisyah r.’a meriwayatkan : Rasulullah SAW bersabda “Hai Aisyah, aku berwasiat kepada engkau. Hendaklah engkau senantiasa mengingat wasiatku ini. Sesungguhnya engkau akan senantiasa di dalam kebajikan selama engkau mengingat wasiatku ini…”

Intisari wasiat Rasulullah s.a.w tersebut dirumuskan seperti berikut: Hai, Aisyah, peliharalah diri engkau. Ketahuilah bahwa sebagian besar daripada kaum engkau (kaum wanita) adalah menjadi kayu api di dalam neraka.

Diantara sebab-sebabnya ialah mereka itu :

Tidak dapat menahan sabar dalam menghadapi kesakitan (kesusahan), tidak sabar apabila ditimpa musibah
  • Tidak dapat menahan sabar dalam menghadapi kesakitan (kesusahan), tidak sabar apabila ditimpa musibah.
  • Tidak memuji Allah Ta’ala atas kemurahan-Nya, apabila dikaruniakan nikmat dan rahmat tidak bersyukur.
  • Mengkufurkan nikmat; menganggap nikmat bukan dari Allah.
  • Membanyakkan kata-kata yang sia-sia, banyak bicara Yang tidak bermanfaat.
  • Wahai, Aisyah, ketahuilah :
    Bahwa wanita yang mengingkari kebajikan (kebaikan) yang diberikan oleh suaminya maka amalannya akan digugurkan oleh Allah
  • Bahwa wanita yang menyakiti hati suaminya dengan lidahnya, maka pada hari kiamat, Allah menjadikan lidahnya tujuh puluh hasta dan dibelitkan di tengkuknya.
  • Bahwa isteri yang memandang jahat (menuduh atau menaruh sangkaan buruk terhadap suaminya), Allah akan menghapuskan muka dan tubuhnya Pada hari kiamat.
  • Bahwa isteri yang tidak memenuhi kemauan suami-nya di tempat tidur atau menyusah-kan urusan ini atau mengkhiananti suaminya, akan dibangkitkan Allah pada hari kiamat dengan muka yang hitam, matanya kelabu, ubun-ubunnya terikat kepada dua kakinya di dalam neraka.
  • Bahwa wanita yang mengerjakan sholat dan berdoa untuk dirinya tetapi tidak untuk suaminya, akan dipukul mukanya dengan sholatnya.
  • Bahwa wanita yang dikenakan musibah ke atasnya lalu dia menampar-nampar mukanya atau merobek-robek pakaiannya, dia akan dimasukkan ke dalam neraka bersama dengan Isteri nabi Nuh dan isteri nabi Luth dan tiada harapan mendapat kebajikan syafaat dari siapa pun;
  • Bahwa wanita yang berzina akan dicambuk dihadapan semua makhluk didepan neraka pada hari kiamat, tiap-tiap perbuatan zina dengan depalan puluh cambuk dari api.
  • Bahwa isteri yang mengandung ( hamil ) baginya pahala seperti berpuasa pada siang harinya dan mengerjakan qiamul-lail pada malamnya serta pahala berjuang fi sabilillah.
  • Bahwa isteri yang bersalin ( melahirkan ), bagi tiap-tiap kesakitan yang dideritainya diberi pahala memerdekakan seorang budak. Demikian juga pahalanya setiap kali menyusukan anaknya.
  • Bahwa wanita apabila bersuami dan bersabar dari menyakiti suaminya, maka diumpamakan dengan titik-titik darah dalam perjuangan fisabilillah.