KATA SALAH DAN LARANGAN KU

Sebagai manusia pada umumnya, pasti mempunyai kesalahan dan juga memiliki aib yang harus ditutup tutupi, namun kebanyakan diantara manusia itu sendiri banyak sekali yang selalu memperguncingkan bahkan mengolok-olokan aib dari orang lain, padahal apa yang mereka perbincangkan tidak lebih buruk dari aibnya sendiri. Dan apabila seseorang dari kalian sangat suka sekali dengan membukakan aib orang lain, maka disamping Allah swt akan membukakan aibnya sendiri, juga siksa yang teramat pedih akan ditimpakan pada mereka di dunia dan akhirat nanti.

Allah berfirman di dalam alQur’an :
“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka. Sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah menjadi bangkai? Maka, tentulah kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” QS Al Hujuraat:12
 
Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang mencari-cari keburukan saudaranya maka Allah pasti mencari-cari kesalahannya dan barangsiapa yang mencari-cari keburukan saudaranya nescaya Allah akan membuka keaibannya sekalipun -keaiban itu- di dalam rumahnya sendiri.” (Hadits riwayat: at-Tirmidhi dan Ibnu Hibban)

Dan peringatan Allah swt didalam alQur’an itu adalah :

“Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan yang amat keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab yang pedih di dunia dan di akhirat.” (Surah an-Nuur: 19)

Nauzubillah.

Teladani Akhlaq Rasulullah
Rasululloh saw diutus oleh Allah swt ke dunia ini adalah untuk memberbaiki akhlaq. Beliau mengajarkan akhlak yang sangat mulia. Akhlaq pada keluarga, sahabat, dan umatnya. Terhadap siapa saja beliau selalu menghormati. Semua diperlakukan sama tanpa pandang bulu, baik miskin ataupun kaya. SubhanAllah, ..sungguh sangat mulia akhlak Rasulullah saw
Akhlak Beliau lainnya yang patut ditiru adalah, Beliau tidak pernah sekali-kali berbicara cepat seperti halnya orang angkuh. Namun beliau juga tidak berbicara pelan seperti orang yang malas. Lisan Rasulullah dilimpahi curahan berkah yang melimpah. Beliau berbicara jelas, tegas, penuh makna dan menghujam ke hati para shahabat yang mendengarnya. Ucapan beliau sarat dengan hikmah, indah dan bernilai. Beliau tidak berbicara kecuali perlu. Beliau selalu membuka dan menutup pembicaraan dengan menyebut nama Allah.
Rasulullah saw dengan akhlaknya yang mulia, selalu menuntun kita untuk hidup dengan adab kesopanan yang luhur. Maka jika kita berpegang dengan adab tersebut, insya Allah akan tumbuh rasa cinta dan kebersamaan di antara kita.

Sebagaimana yang kita ketahui hidup bermasyarakat akan selalu rawan konflik. Konflik kecil ataupun konflik yang besar, disengaja atau tidak selalu saja akan muncul potensi sakit hati. Dan Rasulullah pun telah mengajari kita agar hidup jauh dari prasangka buruk (su’uzhan), mencari-cari kesalahan orang (tajassus), dan (ghibah) yaitu membicarakan aib saudaranya, yang jika mereka mendengarnya tentu akan sakit hati dan membencinya.
Berburuk sangka (su’uzhan) pada orang lain akan membuat hati kita capek dan busuk. begitu juga akan dapat memengaruhi cara berpikir, cara bersikap, dan cara mengambil suatu keputusan. Selain merusak hati, su’uzhan juga akan melenyapkan kebahagiaan, merusak akhlak dan akan menodai kedudukan kita di sisi Allah.

Jika kita sadar bahwa su’uzhan itu buruk akibatnya, maka mengapa kita tidak berbaik sangka (husnuzhan) saja kepada orang lain?